Yogyakarta (ANTARA Kalbar) - Kementerian Kesehatan menyiapkan dana Rp163 miliar pada 2012 untuk pelaksanaan berbagai program penanggulangan kanker.
"Tahun lalu, dana yang disiapkan Rp153 miliar dan ditingkatkan menjadi Rp163 miliar untuk tahun ini," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti di sela-sela perayaan ulang tahun ke-35 Yayasan Kanker Indonesia di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, peningkatan dana tersebut perlu dilakukan karena penyakit kanker masih menempati urutan kedua penyebab kematian setelah penyakit kardiovaskuler dan penderita penyakit tersebut di Indonesia terus meningkat.
Selain itu, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, kanker masih menempati urutan keenam sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia.
"Penyakit ini juga bisa menyerang segala kelompok usia dan segala kelompok sosial ekonomi. Sehingga apabila tidak ditanggulangi secara cepat, maka pengobatannya bisa meningkatkan beban ekonomi penderita," katanya.
Upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mengendalikan penyakit kanker adalah melalui pendekatan pengendalian faktor risiko dan deteksi dini, selain dilakukan pengobatan di rumah sakit dan pelayanan paliatif.
Di Indonesia, jenis kanker yang kerap diderita adalah kanker payudara sebesar 30 persen dan kanker leher rahim atau serviks sebesar 24 persen.
(E013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Tahun lalu, dana yang disiapkan Rp153 miliar dan ditingkatkan menjadi Rp163 miliar untuk tahun ini," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti di sela-sela perayaan ulang tahun ke-35 Yayasan Kanker Indonesia di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, peningkatan dana tersebut perlu dilakukan karena penyakit kanker masih menempati urutan kedua penyebab kematian setelah penyakit kardiovaskuler dan penderita penyakit tersebut di Indonesia terus meningkat.
Selain itu, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, kanker masih menempati urutan keenam sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia.
"Penyakit ini juga bisa menyerang segala kelompok usia dan segala kelompok sosial ekonomi. Sehingga apabila tidak ditanggulangi secara cepat, maka pengobatannya bisa meningkatkan beban ekonomi penderita," katanya.
Upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mengendalikan penyakit kanker adalah melalui pendekatan pengendalian faktor risiko dan deteksi dini, selain dilakukan pengobatan di rumah sakit dan pelayanan paliatif.
Di Indonesia, jenis kanker yang kerap diderita adalah kanker payudara sebesar 30 persen dan kanker leher rahim atau serviks sebesar 24 persen.
(E013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012