Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pimpinan Bank Indonesia Pontianak Hilman Tisnawan menyatakan, kawasan perbatasan darat Provinsi Kalimantan Barat, seperti di Pos Lintas Batas Aruk dan Badau saat ini perlu dibangun bank guna memberikan pelayanan jasa perbankan pada masyarakat.

"Dengan dibukanya dua PLB tersebut maka akan memerlukan jasa layanan perbankan, termasuk pengembangan kebun sawit yang saat ini sudah berjalan di kawasan-kawasan perbatasan," kata Hilman Tisnawan di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, hingga saat ini di kawasan PLB Aruk, Kabupaten Sambas belum ada satu bank, padahal fasilitas bank sangat dibutuhkan demi kelancaran jasa pelayanan bank pada suatu daerah.

"Padahal dengan dibukanya PLB Aruk tersebut maka akan terjadi peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga memerlukan jasa pelayanan bank," ujarnya.

Sementara untuk PLB Badau, Kabupaten Kapuas Hulu sudah ada Bank Kalbar dan BRI meskipun statusnya masih pembantu cabang Putussibau, katanya.

Menurut dia, BI Pontianak sudah melakukan koordinasi dengan pihak perbankan lainnya agar melihat potensi di kawasan perbatasan, seperti di Aruk dan Badau.

"Kami sudah melakukan kerja sama dengan pihak Bank Kalbar untuk membuka kantor pelayanan di kawasan PLB Aruk," ujarnya.

Ia berharap, dengan akan dibukanya dua PLB, yakni Aruk dan Badau maka ke depannya akan meningkatkan ekspor Kalbar berupa komoditas pertanian, perkebunan, seperti sawit maupun lainnya.

Hilman mencontohkan, saat ini Sinar Mas Group sedang mengembangkan perkebunan sawit di Badau, Kabupaten Kapuas Hulu yang diperkirakan membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja, baik di sektor perkebunannya, maupun pabrik CPO (crude palm oil) sehingga secara tidak langsung pasti membutuhkan jasa layanan bank.

(A057)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012