Damaskus (ANTARA Kalbar/Xinhua-0ANA) - Kementerian luar negeri Suriah Selasa menyatakan diplomat dari beberapa negara dikenai "persona non grata", sebagai balasan terhadap langkah serupa oleh beberapa negara Eropa terhadap utusan Suriah, kata satu pernyataan email kepada Xinhua.

Negara-negara yang ditargetkan termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis dan Italia.

Sementara itu, lebih dari 13 negara baru-baru ini mengeluarkan misi diplomatik Suriah sebagai protes terhadap pembantaian yang melanda desa Houla tengah  pekan lalu, yang menewaskan lebih dari 100 orang, sebagian besar anak dan perempuan.

Masyarakat internasional dengan cepat menyalahkan pemerintah Suriah dan milisi pro-pemerintah atas pembantaian itu.

Suriah kemudian membantah terlibat dalam pembantaian itu dan  menyalahkan pejuang oposisi sertakelompok-kelompok ekstremis sebagai pelaku pembantaian.

Pemerintah Suriah mengatakan, pembantaian itu dilakukan oleh para pejuang oposisi yang bertujuan untuk menodai dan membingkai pemerintah Suriah menjelang kunjungan utusan khusus utusan bersama PBB-Liga Arab Kofi Annan dan pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai krisis tersebut.

Sementara itu, kementerian luar negeri mengatakan bahwa Suriah masih percaya pada pentingnya dialog berdasarkan kesetaraan dan menekankan diplomasi sebagai alat yang diperlukan untuk membangun komunikasi antar-negara untuk menyelesaikan semua masalah dan membawa kembali ke hubungan  normal.

(H-AK)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012