Pontianak (ANTARA Kalbar) - Politisi senior Partai Golkar Kalimantan Barat, M Naib Tappi (67) tak sempat membagikan oleh-oleh bagi 9 cucu sekembalinya dari Jakarta untuk berobat.

Ia keburu dipanggil Yang Maha Kuasa pascaoperasi ringan untuk jantungnya di Jakarta, Kamis (14/6) sekitar pukul 13.35 WIB.

"Itu bentuk rasa sayang dan cinta beliau kepada keluarga, yang tak pupus hingga saat terakhir," kata Nugroho Hendray, putra sulung Naib Tappi di sela pemakaman di Jalan Danau Sentarum Pontianak, Jumat siang.

Naib Tappi lahir tanggal 2 September 1945. Ia meninggalkan empat orang anak, seorang istri dan 9 cucu. Ia berangkat ke Jakarta pada 4 Juni lalu untuk berobat.

Ia pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalbar dua periode dari 1999 - 2009. Pernah menjadi bendahara DPD Partai Golkar Kalbar pada masa kepemimpinan Gusti Syamsumin. Kini, lebih banyak di Dewan Penasihat Partai Golkar Kalbar.

Nugroho mengungkapkan, ayahnya merupakan salah satu mentor dalam hidupnya. "Ayah selalu mengajarkan untuk tidak berkonflik dengan orang lain, serta mengajak untuk membangun Kalbar tanpa melihat latar belakang," kata Nugroho yang juga Ketua I Hipmi Kalbar itu.

Gubernur Kalbar Cornelis yang hadir di pemakaman mengatakan, almarhum merupakan sahabat lama yang kerap saling berkomunikasi.

"Dahulu kami sama-sama di Golkar. Beliau waktu di provinsi, saya di kecamatan, kita sering bertemu dan berkoordinasi," kata dia.

Cornelis mempunyai kesan, Naib Tappi adalah salah satu tokoh pemersatu di Kalbar. "Ia tidak pernah melihat latar belakang seseorang, tidak membedakan dari suku, agama, ras," kata Cornelis yang hadir bersama pengusaha nasional Oesman Sapta dan sejumlah pengurus Hipmi Pusat.

Cornelis melanjutkan, Naib Tappi juga sudah banyak membantu Kalbar dalam menjaga kerukunan antaragama, suku. "Sudah selayaknya beliau menjadi teladan, karena jasa yang luar biasa," kata Cornelis.

Ia berharap, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Ia juga meminta semua kesalahan almarhum dimaafkan.

(T011)

 

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012