Solo (ANTARA Kalbar) - Penguasa Keraton Surakarta Pakoe Boewono XIII beserta Mahapatih KGPH Panembahan Agung Tedjowulan, kirab keliling Kota Solo, Minggu (17/6), setelah jumenengan (peringatan ulang tahun kenaikan tahta raja) di Sasono Sewoko Keraton Kasunanan Surakarta Haningrat, Jumat (15/6).
"Kirab itu untuk memberitahu masyarakat bahwa adanya perselisihan di keraton yang berlangsng hampir delapan tahun itu telah berakhir dengan adanya rekonsiliasi antara KGPH Panembahan Agung Tedjowulan dengan PB XIII yang difasilitasi oleh pemerintah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Surakarta Widdi Srihanto di Solo, Sabtu.
Ia mengharapkan, dengan rujuk keluarga keraton maka seluruh masyarakat juga bersedia membantu mengembalikan kejayaan keraton sebagai pusat budaya dan sekaligus andalan objek wisata di Solo.
"Kami berharap dengan bersatunya kembali seluruh keluarga keraton ini bisa mengangkat kembali budaya bangsa yang pada gilirannya juga mengangkat nama masyarakat untuk pengembangan pariwisata. Pada gilirannya juga bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat," katanya.
Pakoe Boewono XIII beserta permaisuridan putra-putrinya akan kirab keliling Kota Solo dengan naik kereta kencana milik keraton.
"Saya belum tahun kereta mana yang akan digunakan kirab oleh PB XIII, tetapi yang jelas nanti kereta yang siap itu yang akan digunakan kirab," kata Bambang, juru bicara KGPH Panembahan Agung Tedjowulan.
Ia mengatakan, KGPH Panembahan Agung Tedjowulan akan naik kuda mendampingi PB XIII yang naik kereta kencana.
Di belakang mereka, kereta yang dinaiki permaisuri raja beserta putra-putrinya.
Barisan berikutnya, kereta dari sentono dalem atau keluarga raja dan diikuti oleh rombongan Muspida Kota Surakarta, barisan prajurit keraton, dan para penggembira berasal dari berbagai unsur seni baik tradisional maupun modern di Solo.
Kirab mulai pukul 14.00 WIB dari Pagelaran Keraton antara lain melewati Jalan Pakoe Boewono - Pasar Gede - Kapten Mulyadi - Perempatan Baturono - Veteran - Nonongan - Slamet Riyadi - Geladag dan kembali ke keraton.
(J005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kirab itu untuk memberitahu masyarakat bahwa adanya perselisihan di keraton yang berlangsng hampir delapan tahun itu telah berakhir dengan adanya rekonsiliasi antara KGPH Panembahan Agung Tedjowulan dengan PB XIII yang difasilitasi oleh pemerintah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Surakarta Widdi Srihanto di Solo, Sabtu.
Ia mengharapkan, dengan rujuk keluarga keraton maka seluruh masyarakat juga bersedia membantu mengembalikan kejayaan keraton sebagai pusat budaya dan sekaligus andalan objek wisata di Solo.
"Kami berharap dengan bersatunya kembali seluruh keluarga keraton ini bisa mengangkat kembali budaya bangsa yang pada gilirannya juga mengangkat nama masyarakat untuk pengembangan pariwisata. Pada gilirannya juga bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat," katanya.
Pakoe Boewono XIII beserta permaisuridan putra-putrinya akan kirab keliling Kota Solo dengan naik kereta kencana milik keraton.
"Saya belum tahun kereta mana yang akan digunakan kirab oleh PB XIII, tetapi yang jelas nanti kereta yang siap itu yang akan digunakan kirab," kata Bambang, juru bicara KGPH Panembahan Agung Tedjowulan.
Ia mengatakan, KGPH Panembahan Agung Tedjowulan akan naik kuda mendampingi PB XIII yang naik kereta kencana.
Di belakang mereka, kereta yang dinaiki permaisuri raja beserta putra-putrinya.
Barisan berikutnya, kereta dari sentono dalem atau keluarga raja dan diikuti oleh rombongan Muspida Kota Surakarta, barisan prajurit keraton, dan para penggembira berasal dari berbagai unsur seni baik tradisional maupun modern di Solo.
Kirab mulai pukul 14.00 WIB dari Pagelaran Keraton antara lain melewati Jalan Pakoe Boewono - Pasar Gede - Kapten Mulyadi - Perempatan Baturono - Veteran - Nonongan - Slamet Riyadi - Geladag dan kembali ke keraton.
(J005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012