Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, mengajak para kreator konten di Surabaya, Jawa Timur, agar selalu memperhatikan hak kekayaan intelektual (HKI) atas konten-konten yang mereka hasilkan.
Wamenekraf Irene mengatakan, kreator konten merupakan bagian penting dari ekonomi kreatif yang sedang berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Maka ia menekankan agar para kreator konten memahami pentingnya pemanfaatan HKI agar karyanya tidak dicatut oleh orang lain.
"Content creator ini adalah "new engine of growth". Kalau kita mau menjadikan ekonomi kreatif menjadi "new engine of growth" ini sangat membutuhkan peran content creator," kata Irene dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Irene mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang memetakan program untuk para kreator konten salah satunya terkait upaya memperkuat perlindungan hak cipta. Untuk mengetahui program apa yang tepat sasaran dan dibutuhkan masyarakat luas, katanya.
Sementara itu, Plt. Direktur Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kemenekraf/Bekraf, Yuana Rochma Astuti, menambahkan kreator konten diyakini punya potensi untuk berkontribusi terhadap perolehan produk domestik bruto (PDB) nasional. Terlebih, jumlah kreator konten di Indonesia setiap tahunnya terus bertambah.
Oleh karena itu, kreator konten perlu memahami HKI agar mereka bisa melindungi karyanya dari pembajakan dan meningkatkan kesejahteraan.
"Jadi usaha kita adalah menyejahterakan content creator sebagai salah satu new engine of growth," ungkap Yuana.
Wamenekraf Irene kemudian melanjutkan kegiatannya di Surabaya dengan mengunjungi Tabletoys Board Games Library di kawasan Mulyorejo. Tabletoys adalah kafe yang menyediakan beraneka ragam boardgames yang bisa dimainkan pengunjung.
Dalam kunjungan tersebut, Irene bertemu dan berdiskusi dengan Direktur Tabletoys, Martin Ang. Irene juga mencoba sejumlah permainan yang tersedia di Tabletoys.