Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak selama empat hari ke depan mengeluarkan peringatan bahaya angin kencang kepada masyarakat Kalimantan Barat.
"Saat ini kondisi cuaca di Kalimantan Barat sedang dalam masa pancaroba dan sangat rentan terjadi angin kencang seperti yang sudah terjadi di beberapa wilayah Kalbar," kata Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Debby di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, cuaca ekstrim seperti hujan deras yang disertai angin kencang dan petir itu umunya terjadi siang menjelang sore hari.
"Daerah yang rawan terkena, daerah wilayah Utara, Kalimantan Barat, termasuk Sambas dan Bengkayang. Bahkan untuk daerah pesisir, termasuk Kota Pontianak dan Kubu Raya," tuturnya.
Dia memaparkan, angin kencang yang terjadi pada Sabtu (23/6) sore lalu, mencapai kecepatan 16 knot. Sedangkan pada Minggu (24/6) kecepatan angin kembali tenang.
"Kemudian pada, sore tadi, kecepatan angin sekitar 5 knot, dan kemungkinan dalam empat hari ke depan bisa terjadi peningkatan kecepatan angin," katanya.
Debi mengatakan, angin kencang disertai hujan deras tersebut terjadi karena pengaruh Badai Tropis Gucul yang terjadi di Laut Cina Selatan bagian utara. Hal tersebut diperparah karena dipengaruhi Badai Tropis Talim di Samudra Pasifik dan sebelah timur Laut Filipina.
"Dampak sampai ke daerah kita, diprediksi berpeluang terjadi hingga tiga atau empat hari ke depannya," kata Debby.
Dia menambahkan, bagi masyarakat awam, sebenarnya bisa mengamati tanda-tanda akan terjadinya angin kencang . Ciri-cirinya apabila terjadi perubahan kondisi cuaca secara drastis dimana pada waktu siang cuaca sangat terik, matahari juga bersinar penuh, namun keadaan itu tiba-tiba berubah menjadi pekat, hal tersebut berpotensi terjadi angin kencang pada sore harinya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Saat ini kondisi cuaca di Kalimantan Barat sedang dalam masa pancaroba dan sangat rentan terjadi angin kencang seperti yang sudah terjadi di beberapa wilayah Kalbar," kata Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Debby di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, cuaca ekstrim seperti hujan deras yang disertai angin kencang dan petir itu umunya terjadi siang menjelang sore hari.
"Daerah yang rawan terkena, daerah wilayah Utara, Kalimantan Barat, termasuk Sambas dan Bengkayang. Bahkan untuk daerah pesisir, termasuk Kota Pontianak dan Kubu Raya," tuturnya.
Dia memaparkan, angin kencang yang terjadi pada Sabtu (23/6) sore lalu, mencapai kecepatan 16 knot. Sedangkan pada Minggu (24/6) kecepatan angin kembali tenang.
"Kemudian pada, sore tadi, kecepatan angin sekitar 5 knot, dan kemungkinan dalam empat hari ke depan bisa terjadi peningkatan kecepatan angin," katanya.
Debi mengatakan, angin kencang disertai hujan deras tersebut terjadi karena pengaruh Badai Tropis Gucul yang terjadi di Laut Cina Selatan bagian utara. Hal tersebut diperparah karena dipengaruhi Badai Tropis Talim di Samudra Pasifik dan sebelah timur Laut Filipina.
"Dampak sampai ke daerah kita, diprediksi berpeluang terjadi hingga tiga atau empat hari ke depannya," kata Debby.
Dia menambahkan, bagi masyarakat awam, sebenarnya bisa mengamati tanda-tanda akan terjadinya angin kencang . Ciri-cirinya apabila terjadi perubahan kondisi cuaca secara drastis dimana pada waktu siang cuaca sangat terik, matahari juga bersinar penuh, namun keadaan itu tiba-tiba berubah menjadi pekat, hal tersebut berpotensi terjadi angin kencang pada sore harinya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012