Mataram (ANTARA Kalbar) - Kepala BKKBN Pusat Sugiri Syarief mengatakan butuh kerja keras untuk memenuhi target pencapaian kondisi penduduk tumbuh seimbang.

"Karena berdasarkan hasil sensus tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah melampaui angka proyeksi nasional yakni 237,6 juta jiwa; dan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen pertahun," kata Sugiri Syarief saat peringatan Hari Keluarga XIX Tingkat Provinsi Tahun 2012 di Mataram, Kamis.

Ia melanjutkan tanpa upaya keras maka dalam kurun waktu empat puluh tahun lagi atau tahun 2050, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai dua kali lipat.

"Artinya, Indonesia akan menduduki urutan ketiga dalam jumlah penduduk besar di dunia setelah Cina dan India," kata dia.

Ia menambahkan kalau itu terjadi, maka akan menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Menurut dia, pembangunan di bidang kependudukan dan KB adalah investasi jangka panjang yang hasilnya tidak seketika dapat dinikmati. "Pembangunan di bidang ini merupakan investasi sangat penting artinya bagi pembangunan SDM yang berkualitas di masa mendatang," kata Sugiri Syarief.

Berdasarkan HDI tahun 2011 Indonesia menduduki urutan 124 dari 187 negara dan peringkat nomor 6 dari 10 negara ASEAN.

"Untuk menciptakan SDM yang berkualitas, keluarga mempunyai peran yang sangat strategis, karena keluarga merupakan basis dari bangsa," ujar dia.

Ia mengimbau agar jajaran pengelola KB di setiap tingkatan wilayah agar meningkatkan kinerja, memberi pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Selain itu, meminta bantuan dan berkonsultasi dengan pemuka agama, tokoh masyarakat, adat serta pemimpin formal lain.

"Pilihlah metodologi dan cara yang tepat, lindungi hak asasi manusia, termasuk hak reproduksi dan hak kaum perempuan untuk terbebas dari kekerasan. Ingat, program KB bukan sekedar program pengendalian pertumbuhan penduduk semata, tetapi juga program pengaturan kelahiran dan pengasuhan anak secara sehat dan manusiawi," katanya.

Pemerintah tidak ingin laju pertumbuhan ekonomi yang sedang giat dibangun menjadi sia-sia karena tidak diimbangi dengan pengendalian pertambahan jumlah penduduk.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012