Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat akan membangun rumah budaya pada tahun 2013 untuk mengakomodasi dan melestarikan kegiatan budaya masyarakat.

"Untuk itu, saya harapkan rencana pembangunan rumah budaya di Kapuas Hulu ini bisa segera direalisasikan, sehingga bisa mengakomodasi kegiatan-kegiatan berbagai suku di Bumi Uncak Kapuas," kata anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Rajuliansyah, Sabtu.

Dia menyatakan, saat ini di Kabupaten Kapuas Hulu memang sudah ada rumah adat. Namun sifatnya masih untuk masing-masing suku, yaitu rumah adat melayu dan rumah betang bagi suku dayak.

Hal itu mengakibatkan, kegiatan yang dilakukan kedua rumah adat itu berdasarkan suku masing-masing.

"Makanya saya mendambakan di Kabupaten Kapuas Hulu ada rumah budaya, guna mengakomodasi dan mengkolaborasikan berbagai kegiatan antara suku melayu dan dayak. Selain bisa melestarikan adat dan budaya, rumah budaya tersebut juga bisa meningkatkan kebersamaan antar suku yang ada," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kapuas Hulu itu.

Dia menambahkan, dengan adanya rumah tersebut, sehingga keberagaman Kebudayaan di Bumi Uncak Kapuas dapat disatukan dalam satu wadah. Dengan demikian dapat menghindarkan perpecahan antar suku dan untuk memperkaya khasanah budaya Kapuas Hulu.

"Sehingga nanti akan muncul pemikiran sanggar Kapuas Hulu guna mengkolaborasikan antara budaya melayu dan dayak. Tentu ini tidak akan menghilangkan ciri khas setiap adat dan budaya tiap-tiap suku melayu atau dayak, tapi akan memunculkan kolaborasi baru," katanya.

Dengan adanya rumah budaya, lanjutnya, setidaknya itu dapat menciptakan generasi penerus. Dan yang terpenting dapat memunculkan rasa memiliki budaya Kapuas Hulu.

"Nanti kalau ada rumah budaya, akan dikumpulkan berbagai budaya yang ada di Bumi Uncak Kapuas. Apalagi di setiap kecamatan memiliki beragam budaya yang tentu menjadi aset bagi kabupaten ini," tuturnya.

Rajuliansyah menambahkan, agar adat dan budaya tidak tergerus zaman, perlu diperkenalkan kepada generasi penerus. Salah satu cara untuk memperkenalkannya melalui dunia pendidikan di sekolah-sekolah dengan memasukkan adat dan budaya Bumi Uncak Kapuas ke muatan lokal.

"Saya menyarankan melalui pemerintah, masyarakat dan melalui para guru supaya memasukkan ini ke dalam muatan lokal, sehingga adat dan budaya yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu ini tidak terkikis oleh zaman. Saya harap adat istiadat dan budaya ini nanti mampu tersalurkan kepada generasi kita," katanya.

(pso-171)



 

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012