Pontianak (ANTARA) - Rumah Budaya Melayu Sambas yang dibangun melalui dana hibah Pemerintah Kabupaten Sambas dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kini telah diresmikan dan menjadi wadah untuk berhimpun dan bermusyawarah bagi masyarakat etnis Melayu di daerah setempat.
"Alhamdulillah penantian panjang kita selama ini yang ingin memiliki Rumah Budaya Melayu akhirnya terwujud. Bangunan ini hibah dari pemerintah provinsi dan kabupaten," ujar Bupati Sambas Satono saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Ia menjelaskan dalam membangun Rumah Budaya Melayu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengalokasikan dana hibah sebesar Rp6,6 miliar Pemerintah Kabupaten Sambas pada 2022 telah menganggarkan Rp4,4 miliar.
"Pada 2023 ini kita kembali mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar dan tanah yang kita bangun untuk Rumah Budaya Melayu ini dibebaskan dengan anggaran kurang lebih Rp3 miliar. Kalau kita hitung-hitung dari Gubernur Kalimantan Barat Rp6,6 miliar dan dari Pemda Sambas Rp8,9 miliar," ucap dia.
Ia mengatakan untuk menyelesaikan pembangunan Rumah Budaya Melayu Sambas dibutuhkan anggaran hampir Rp17 miliar. Ia harap pembangunan secara keseluruhan bisa selesai secepatnya.
"Syukur kepada Allah SWT karena dalam waktu singkat, berkat kebersamaan dan sinergi kita semua, akhirnya bisa dibangun Rumah Budaya Melayu yang megah untuk Sambas Berkemajuan," kata dia.
Peresmian Rumah Budaya Melayu Sambas dilakukan langsung oleh Bupati Sambas Satono dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.
Saat peresmian juga dirangkai halal bi halal yang diikuti tokoh Melayu dan para pihak lainnya. Hadirnya Rumah Budaya Melayu Sambas mendapat sambutan positif dan antusias masyarakat Kabupaten Sambas karena telah menjadi dambaan dari warga yang mayoritas berpenduduk berbangsa melayu.
Baca juga: Pemkot Pontianak restorasi rumah tua di tepian Sungai Kapuas
Baca juga: Dorong pembangunan Rumah Melayu di Sambas
Rumah Melayu Sambas jadi wadah berhimpun serta bermusyawarah
Jumat, 19 Mei 2023 19:09 WIB