Tunis (ANTARA Kalbar/Xinhua-0ANA) - Tunisia minta pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendatang mengutuk kekerasan di Myanmar, yang menewaskan beberapa warga Islam, kata kantor berita resmi TAP pada Sabtu.

Permintaan itu dibuat pada Jumat di Jenewa dalam pertemuan koordinasi perwakilan tetap OKI untuk PBB dan disetujui beberapa negara Islam, termasuk Mesir, Libya, Maroko, Iran dan Sudan, kata pengumuman kementerian luar negeri Tunisia.

"Tunisia menyuarakan keprihatinan mendalam tentang ketegangan yang berlaku di Myanmar, dan mengutuk pemerasan terhadap minoritas Muslim di sana," kata komunike tersebut.

KTT OKI yang akan datang akan diselenggarakan di Jeddah, Arab Saudi, pada 14-15 Agustus.

Kekerasan di Myanmar dipicu oleh pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita etnis Rakhine oleh tiga warga Bengali-Muslim pada akhir Mei.

Tak lama setelah itu, 10 warga muslim lainnya dibunuh di atas satu bus oleh massa yang diduga sebagai pembalasan.

Korban tewas dari kerusuhan Burma mencapai 78 pada akhir Juni, sementara itu lebih dari 3.000 rumah tinggal hancur karena dibakar.

(H-AK)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012