Jakarta (ANTARA) - PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami kerugian sebesar Rp131,8 miliar pada semester pertama tahun ini akibat rugi kurs menyusul fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Rugi kurs terjadi dari pinjaman dalam dolar AS, kami tidak melakukan hedging 100 persen," kata Presdir dan CEO PT Indosat Tbk (ISAT) Harry Sasongko, di Jakarta, Selasa.

Dengan kondisi tersebut, lanjut dia,  laba bersih per saham turun 118,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp133,33. Kerugian per saham pada semester pertama ini mencapai Rp24,26.

"Kami melakukan hedging (lindung nilai) hanya sekitar 30 persen," kata Harry.

Pada semester kedua tahun ini, lanjut dia, ISAT akan membayar utang sebesar Rp2,9 triliun, sehingga jumlah utang pada semester pertama yang naik sebesar 16,9 persen, akan menurun.

"Jumlah utang meningkat, karena kami mengeluarkan obligasi sebesar Rp3 triliun," katanya.

Kendati demikian Harry masih optimis kinerja ISAT pada semester kedua akan membaik seiring dengan tren peningkatan pendapatan usaha sebesar 3,3 persen menjadi Rp10,4 triliun pada semester pertama 2012 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,04 triliun.

(R016)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012