Jakarta (ANTARA Kalbar) - Liburan sekolah diperkirakan telah memobilisasi setidaknya 20 juta wisatawan nusantara (wisnus), demikian disampaikan pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Hasil kajian kami tahun lalu menunjukkan dari 237 juta pergerakan wisnus sebanyak 8 persen atau 20 juta di antaranya terjadi saat liburan sekolah," kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf, M. Faried, di Jakarta, Kamis.
Dari tahun ke tahun, kata dia, pada dasarnya liburan sekolah menjadi salah satu pemicu tinggi pergerakkan wisnus untuk berwisata di dalam negeri.
Fakta itu, menurut dia, menjadi indikasi yang baik bahwa sudah banyak masyarakat yang sadar untuk memanfaatkan waktu liburannya di dalam negeri.
"Ini salah satu program kami untuk mendorong masyarakat lebih mengenal negeri sendiri melalui program Kenali Negerimu Cintai Negerimu," katanya.
Momentum lain yang juga efektif memicu pergerakan wisnus, kata Faried, adalah liburan Hari Raya Idulfitri, Natal dan Tahun Baru, serta hari raya lainnya.
Perjalanan wisnus dalam semester pertama 2012 diindikasikan tumbuh sebesar 3,5 persen.
(H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Hasil kajian kami tahun lalu menunjukkan dari 237 juta pergerakan wisnus sebanyak 8 persen atau 20 juta di antaranya terjadi saat liburan sekolah," kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf, M. Faried, di Jakarta, Kamis.
Dari tahun ke tahun, kata dia, pada dasarnya liburan sekolah menjadi salah satu pemicu tinggi pergerakkan wisnus untuk berwisata di dalam negeri.
Fakta itu, menurut dia, menjadi indikasi yang baik bahwa sudah banyak masyarakat yang sadar untuk memanfaatkan waktu liburannya di dalam negeri.
"Ini salah satu program kami untuk mendorong masyarakat lebih mengenal negeri sendiri melalui program Kenali Negerimu Cintai Negerimu," katanya.
Momentum lain yang juga efektif memicu pergerakan wisnus, kata Faried, adalah liburan Hari Raya Idulfitri, Natal dan Tahun Baru, serta hari raya lainnya.
Perjalanan wisnus dalam semester pertama 2012 diindikasikan tumbuh sebesar 3,5 persen.
(H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012