Palu (ANTARA Kalbar) - Kodim 1306 Donggala mengerahkan sekitar 200 personel, atau dua satuan setingkat kompi untuk membantu evakuasi para korban gempa bumi tektonik yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Gumbasa, Kulawi dan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tegah.
"Sejak Sabtu (18/8) malam, kami baru bisa mengevakuasi sekitar 70 kepala keluarga termasuk lima korban luka-luka dari Desa Salua dan sekitarnya," kata Komandan Kodim 1306 Donggala Letkol Inf Rudy Wahyono yang ditemui ANTARA di Posko Utama Pengungsian di Desa Tua, Kecamatan Gumbasa, sekitar 50 km Selatan Kota Palu, Minggu petang.
Menurut Rudy, personel TNI yang dikerahkan sejak Sabtu malam itu sampai saat ini belum bisa menjangkau dua desa yang diaporkan paling parah terkena dampak gempa berkekuatan 6,2 skala Richter itu yakni desa Salua dan Sidaunta di Kecamatan Kulawi.
"Kami belum bisa sampai ke sana karena tanah longsor cukup berat. Karena itu, personel kami kini masih fokus mengevakuasi korban yang keluar sendiri dari dua desa itu ke desa-desa yang dinilai aman di Kecamatan Gumbasa," ujarnya.
Selain itu, anggota TNI membantu warga beberapa desa di Kecamatan Gumbasa seperti Desa Tua, Simoro, Pakuli dan Saluki untuk memperbaki rumah-rumah warga yang rusak.
Sejumlah rumah yang sudah nyaris roboh dirobohkan sekaligus agar tidak membahayakan penghuninya.
TNI juga sudah membangun posko pelayanan pengungsi di Desa Tua bersama Pemkab Sigi untuk melayani makan minum para pengungsi dan petugas pertolongan baik dari TNI/Polri, Basarnas, Taruna Siaga Bencana dan aparat pemerintah lainnya terutama dari jajaran kesehatan.
"Kami juga telah mendirikan stasiun radio komunikasi untuk memperlancar komunikasi ke lokasi bencana karena kawasan itu tidak dijangkau oleh signal telepon genggam," ujar Rudy lagi.
(R007*BK04)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Sejak Sabtu (18/8) malam, kami baru bisa mengevakuasi sekitar 70 kepala keluarga termasuk lima korban luka-luka dari Desa Salua dan sekitarnya," kata Komandan Kodim 1306 Donggala Letkol Inf Rudy Wahyono yang ditemui ANTARA di Posko Utama Pengungsian di Desa Tua, Kecamatan Gumbasa, sekitar 50 km Selatan Kota Palu, Minggu petang.
Menurut Rudy, personel TNI yang dikerahkan sejak Sabtu malam itu sampai saat ini belum bisa menjangkau dua desa yang diaporkan paling parah terkena dampak gempa berkekuatan 6,2 skala Richter itu yakni desa Salua dan Sidaunta di Kecamatan Kulawi.
"Kami belum bisa sampai ke sana karena tanah longsor cukup berat. Karena itu, personel kami kini masih fokus mengevakuasi korban yang keluar sendiri dari dua desa itu ke desa-desa yang dinilai aman di Kecamatan Gumbasa," ujarnya.
Selain itu, anggota TNI membantu warga beberapa desa di Kecamatan Gumbasa seperti Desa Tua, Simoro, Pakuli dan Saluki untuk memperbaki rumah-rumah warga yang rusak.
Sejumlah rumah yang sudah nyaris roboh dirobohkan sekaligus agar tidak membahayakan penghuninya.
TNI juga sudah membangun posko pelayanan pengungsi di Desa Tua bersama Pemkab Sigi untuk melayani makan minum para pengungsi dan petugas pertolongan baik dari TNI/Polri, Basarnas, Taruna Siaga Bencana dan aparat pemerintah lainnya terutama dari jajaran kesehatan.
"Kami juga telah mendirikan stasiun radio komunikasi untuk memperlancar komunikasi ke lokasi bencana karena kawasan itu tidak dijangkau oleh signal telepon genggam," ujar Rudy lagi.
(R007*BK04)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012