Jakarta (ANTARA Kalbar) - Dua jenazah terduga teroris yakni Farhan Mujahidin (19) dan Muhksin (19) yang tewas ditembak dalam penyergapan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Tipes Solo, sudah selesai diotopsi di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati Jakarta.

"Dari proses otopsi terhadap jenzah terduga teroris Farhan dan Mukhsin sudah selesai dilakukan, sekarang sudah kepada tahap pembuktian DNA dengan maksud ingin diberikan kepada keluarga," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas), Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa.

Polri tidak menginginkan adanya kesalahan dalam memberikan jasad kepada keluarga yang sudah dapat sampelnya adalah ibunya Farhan dan tim forensik meminta waktu dalam satu dua hari ini dapat tuntas, ujarnya.

"Setelah pemeriksaam DNA terakhir, nanti ditawarkan kepada keluarga apakah dimakamkan oleh keluarga atau dilakukan oleh Rumah Sakit Polri jika memang keluarga katakanlah menolak untuk dibawa.  Seandainya keluarga tetap memilih tempat sesuai pilihan ada di pihak keluarga," kata Boy.

Proses pengembangan lebih lanjut juga dilakukan dari beberapa teror di Solo, dimana para terduga juga telah merencanakan dengan melakukan pelatihan-pelatihan, terungkap dari proses pemeriksaan terutama pengembangan dari tersangka yang masih hidup, katanya.

"Pelatihan dilakukan di Merbabu, Boyolali dan Surakarta itu tempat mereka mempersiapkan diri untuk melakukan aksi ini dan semua tergambar dari pemeriksaan," kata Boy.

Sementara itu, anggota Densus 88 yang gugur dalam aksi baku tembak dengan anggota teroris di Solo, Sabtu (1/9) sekitar pukul 09.00 WIB yakni Aipda Suherman (anumerta) meninggal dunia dalam penyergapan di Tipes tersebut.

(S035)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012