Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Anggota DPRD Kubu Raya, Bambang Sridadi, mempertanyakan masih mahalnya harga tiket pesawat penerbangan Pontianak-Jakarta dan sebaliknya sejak dua bulan terakhir.

Bambang mengatakan, masyarakat pengguna jasa penerbangan yang ada di Kalimantan Barat mengeluhkan mahalnya harga tiket penerbangan yang sudah terjadi selama dua bulan terakhir ini.

"Sudah harga tiket mahal, kita juga harus menunggu kepastian dari agen penjualan tiket, apakah tiket yang kita pesan sudah tersedia atau tidak. Jelas ini sangat meresahkan, karena untuk terbang dengan pesawat sekarang harus merogoh saku dalam-dalam," kata Bambang di Sungai Raya, Sabtu.

Menurutnya, untuk mendapatkan satu tiket saja, dia terkadang harus memesan jauh hari sebelum keberangkatan. Karena, jika memesan tiket sebelum tiga hari keberangkatan saja, dipastikan tidak akan mendapatkan tiket.

"Kalau pun ada, harganya bisa menembus Rp1,8 juta. Itu jelas sangat mahal, karena harga tiket normal hanya Rp400an," tuturnya.

Untuk itu dia meminta agar Dinas Perhubungan dan PT. Angkasa Pura II bisa menindaklanjuti hal tersebut, karena dia tahu persis ada permainan dari calo tiket yang bekerja sama dengan maskapai penerbangan.

"Ini pengakuan dari salah satu agen penjualan tiket, di mana para calo memesan nomor penerbangan dengan nama yang dikosongkan, itu yang mengakibatkan t9iket menjadi langka. Kemudian, jika ada masyarakat yang terdesak mencari tiket, maka tiket tersebut akan dijual dengan harga tinggi, dimana untuk proses pengisian namanya dilakukan kemudian di counter penjualan tiket," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Operasi, PT. Angkasa Pura II cabang bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani mengatakan, mahal dan langkanya tiket pesawat di Pontianak justru dikarenakan padatnya aktivitas penerbangan dalam tiga bulan terakhir ini.

"Rentetan kegiatan yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya seperti pelaksanaan PON Nasional, MTQ Internasional, pada bulan Juni lalu, kemudian disambung dengan pelaksanaan Puasa dan Lebaran bulan Agustus, lalu kegiatan sembahyang kubur dari masyarakat Tionghoa pada bulan ini, mengakibatkan jadwal penerbangan menjadi padat. Itu yang mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan tiket," tuturnya.

Hal itu juga yang mengakibatkan setiap masyarakat memasang harga hingga mendekati tarif atas penjualan.

Namun, pihaknya sudah melakukan koordinasi dan menekankan kepada setiap maskapai untuk tidak menjual tiket melebihi harga tarif atas. Bahkan, PT. Angkasa Pura II Pontianak juga sudah melakukan pertemuan dengan seluruh manajemen maskapai penerbangan yang ada di Supadio untuk menerapkan sistem KTP bagi penumpang pesawat.

"Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya permainan calo," kata Usmulyani.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012