Surabaya (ANTARA Kalbar) - Pakar ramuan obat tradisional dari Universitas Airlangga Surabaya Prof DR Hj Mangestuti Agil MS Apt menyatakan ramuan obat tradisional itu bukan sesuatu yang bersifat instan, karena ramuan tradisional itu bukan sekadar penyembuhan, tapi pencegahan.

"Oleh karena itu, wanita menjadi fokus ramuan obat tradisional di Indonesia, karena pentingnya peran wanita sebagai ibu dan istri. Wanita yang sehat, maka akan melahirkan keturunan yang sehat pula," kata Mangestuti Agil yang juga Kepala Humas Unair Surabaya itu, Kamis.

Menjelang pengukuhan dirinya sebagai guru besar ke-407 Unair pada 22 September itu, ia menjelaskan peninggalan tertulis dari Keraton Yogyakarta, Surakarta, dan Sumenep yang pernah diteliti menunjukkan ramuan obat tradisional di Indonesia itu memiliki konsep keseimbangan dan pencegahan.

Menurut dia, konsep keseimbangan itu memposisikan ramuan untuk wanita mulai dari masa puber, masa pernikahan, masa kehamilan, masa kelahiran, pascakelahiran, masa menopause, dan pascamenopause.

"Jadi, kalau wanita itu sehat secara utuh, maka dia akan melahirkan keturunan yang sehat pula, keturunan yang bebas dari AIDS, narkoba, depresi. Kalau sehat, maka hubungan suami istri juga harmonis, bukan karena ramuan tertentu, tapi proses ramuan tradisional yang utuh dan lengkap itu," katanya.

Selain itu, konsep mencegah penyakit yang bukan sekadar menyembuhkan penyakit itu akan membuat gangguan kesehatan yang terjadi akan cepat dipulihkan. "Kalau sekarang sakit, lalu diberi ramuan, maka proses pemulihan akan lama," katanya.

Bahkan, proses ramuan tradisional yang utuh dan teratur akan menjaga kesehatan tubuh, organ vital, dan bagian tubuh lainnya, sehingga wanita di masa lalu tidak pernah mengalami gangguan kesuburan, gangguan menyusui, depresi, dan sebagainya.

Misalnya, kunyit asam yang menghilangkan rasa sakit di saat haid, ternyata setelah diteliti secara laboratorium membuktikan kunyit memang berkhasiat sebagai penghilang rasa sakit.

"Aroma terapi wewangian adalah contoh lain, karena aroma terapi wewangian terbukti membuat orang merasa tenang. Ada juga semanggi yang jika dikonsumsi akan mencegah osteoporosis," katanya.

Dalam pengukuhan dirinya bersama dua rekannya yakni Prof Dr drh Pudji Srianto M.Kes (Ilmu Fisiologi Reproduksi FKH Unair) dan Prof Dr Drs H Achmad Basori Apt MS (Farmakologi FK Unair), ia menambahkan ramuan obat tradisional akhir-akhir ini banyak yang ilegal dari negara lain.

"Untuk itu, pemerintah dan BPOM sudah melakukan pemberantasan ramuan obat tradisional ilegal dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti China dan India, namun Unair juga mristis pendidikan pusat informasi obat untuk mengedukasi masyarakat," katanya.

(E011)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012