Semarang (ANTARA Kalbar) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan saat ini sebanyak 136 juta penduduk sudah tidak lagi miskin dan sebagai modal menjadikan Indonesia negara maju.

"Mereka ini sudah tidak lagi miskin. Dalam artian, misalnya, sudah tidak lagi mikir besok makan apa? Punya beras atau tidak? Lebaran bisa beli baju baru apa tidak?," katanya, di Semarang, Minggu.

Hal tersebut diungkapkan mantan Direktur Utama PT PLN itu saat menyampaikan kuliah umum "Mandiri Entrepreneur Bersama Dahlan Iskan" di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Menurut dia, jumlah penduduk yang sudah tidak miskin sebanyak itu bisa menjadi modal luar biasa bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dalam 10 tahun ke depan.

"Jangan hanya melihat penduduk miskinnya terus. Memang, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih sekitar 36 juta orang. Itu menjadi persoalan yang memang harus diselesaikan.," katanya di hadapan ratusan mahasiswa.

Dahlan optimistis Indonesia akan menjadi negara maju dengan melihat perkembangan ekonomi penduduk Indonesia dewasa ini.

"Pendapatan per kapita penduduk Indonesia sekarang ini sudah mencapai 3.500 dollar AS. Jauh lebih besar dibandingkan saya muda dulu, bisa 35 kali lipatnya. Dalam 10 tahun ke depan bisa naik 2-3 kali lipat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Dahlan juga mengundang beberapa mahasiswa peserta kuliah umum maju ke panggung yang sudah berwirausaha untuk menceritakan pengalamannya dalam berwirausaha selama ini.

Ia menyampaikan maksudnya mengundang para mahasiswa yang sudah berwirausaha itu untuk mengajak para peserta lainnya yang memiliki minat berwirausaha agar memulainya sejak dini.

"Mulai dari bisnis yang kecil kemudian berkembang menjadi besar. Tidak ada rumusnya jadi pengusaha tiba-tiba langsung besar. Tetapi, harus memulai dari kecil dulu sebelum menjadi besar," kata Dahlan.

Sementara itu, Rektor Unissula Semarang Prof Laode M. Kamaluddin mengatakan pihaknya berupaya menyiapkan lulusan yang mampu bersaing dalam era global, seperti penyiapan dalam penguasaan bahasa asing.

"Setiap mahasiswa yang akan lulus harus memiliki nilai TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) minimal 450, sementara bahasa Arab minimal 300. Ini penyiapan kami agar lulusan bisa bersaing," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unissula Prof Laode M. Kamaluddin juga meluncurkan buku terbarunya yang berjudul "Saksikan Bahwa Aku Mencintai Islam".

(KR-ZLS)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012