Jakarta (ANTARA Kalbar) - Hingga akhir tahun, kinerja industri sepeda motor nasional semakin terpuruk akibat dampak kenaikan uang muka menjadi sebesar 25 persen dan pengalihan investasi dari prinsipal.

"Penjualan sepeda motor nasional hingga akhir tahun ini bisa anjlok menjadi 6,7 juta unit. Angka ini meleset dari target awal sebesar 8,4 juta unit," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, pada acara konferensi pers di Jakarta, Senin.

Anjloknya penjualan, menurut Gunadi, merupakan dampak dari kenaikan uang muka (down payment/DP) kendaraan yang mulai berlaku pada 15 Juni 2012.

"Terkait kenaikan DP, kami tidak mengoreksi target awal. Hitung-hitungannya bisa turun menjadi 6,7 juta unit. Memang sangat drastis turunnya dan hal tersebut akan mengurangi produksi," paparnya.

Penjualan sepeda motor, lanjut Gunadi, bisa anjlok di angka 6,7 juta unit dengan perhitungan 70 persen pembelian sepeda motor masih dilakukan secara kredit.

"Sebagian besar konsumen di Indonesia membeli motor secara kredit dan prinsipal akan mengalihkan investasinya ke negara lain akibat turunnya permintaan di pasar Indonesia dan iklim investasi serta jaminan keamanan yang tidak menentu," ujarnya.

(IAZ)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012