Pontianak (ANTARA Kalbar) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Barat menggandeng perhotelan dalam mencegah peredaran narkoba serta zat terlarang lainnya di lingkungan jasa pariwisata dan sejenisnya.

Kepala BNNP Kalbar Brigjen Pol Sugeng Heryanto di Pontianak, Kamis mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar narkoba yang menjadi incaran banyak pihak.

"Bagi sindikat narkoba, Indonesia itu `good market, good price`, untuk narkoba," kata Sugeng saat sosialisasi di sebuah hotel di Pontianak.

Ia mencontohkan, untuk opium mentah di negara asalnya berkisar Rp40 juta - Rp50 juta. Namun di Indonesia, bisa mencapai Rp2 miliar.

Sementara Kota Pontianak, menjadi bagian dari jalur sindikat narkoba internasional. "Harus diakui, seperti itulah kondisinya," ujar dia.

BNNP Kalbar beberapa waktu lalu mengungkap kasus pengiriman sabu-sabu dari Kuching, Sarawak, menggunakan jasa angkutan umum.

Kemudian, terungkapnya kasus produksi rumahan ekstasi dan sabu-sabu oleh Edwin, yang kini sudah divonis hukuman mati oleh pengadilan.

Ia melanjutkan, setiap hari angka kematian karena kasus overdosis narkoba dan zat terlarang lain, di Indonesia berkisar 45 orang - 52 orang.

(T011)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012