Jakarta (ANTARA Kalbar) - Mencuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik dapat mengurangi 47 persen risiko penyebaran kuman penyakit infeksi seperti diare, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), dan SARS, ujar pakar kesehatan asal Inggris Dr Valerie Curtis.
"Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, ditemukan adanya pengurangan 47 persen risiko penyebaran kuman penyakit infeksi dengan mencuci tangan," ujar Dr Valerie Curtis yang menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian dari "The Hygiene Center London School of Hygiene and Tropical Medicine" di Jakarta, Kamis.
Setiap tahunnya sebanyak 20.000 anak di Indonesia meninggal karena diare, kemudian 32.000 anak meninggal karena pneumonia, ujarnya.
"Diare membunuh anak lebih banyak dari AIDS," tambah dia.
Selain itu, juga hadir penyakit yang mengakibatkan gagal nafas dan gagal ginjal karena virus corona yang bermutasi yakni SARS, tambahnya.
Penularan kuman penyebab penyakit-penyakit itu, lanjut dia, dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Misalnya saja, diare yang disebabkan penularan virus dan bakteri sebagai dampak dari buruknya sanitasi.
"Bakteri dan virus itu dapat menyebar melalui air, tanah, lalat ataupun tangan. Penyebaran melalui air, tanah ataupun lalat bisa dicegah dengan adanya toilet dan sanitasi yang baik," tambah dia.
Sedangkan yang terakhir yakni tangan, lanjut dia, bisa dicegah dengan cuci tangan dengan menggunakan sabun. Sayangnya di Tanah Air, masih banyak rumah tanpa toilet.
Kepala Komunikasi Perusahaan PT Unilever Indonesia, Maria Dewantini, mengatakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat menyelamatkan jutaan jiwa.
"Unilever peduli dengan hal itu dan melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan," ujar Maria.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), lanjut Maria, adalah salah satu upaya paling hemat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
(I025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, ditemukan adanya pengurangan 47 persen risiko penyebaran kuman penyakit infeksi dengan mencuci tangan," ujar Dr Valerie Curtis yang menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian dari "The Hygiene Center London School of Hygiene and Tropical Medicine" di Jakarta, Kamis.
Setiap tahunnya sebanyak 20.000 anak di Indonesia meninggal karena diare, kemudian 32.000 anak meninggal karena pneumonia, ujarnya.
"Diare membunuh anak lebih banyak dari AIDS," tambah dia.
Selain itu, juga hadir penyakit yang mengakibatkan gagal nafas dan gagal ginjal karena virus corona yang bermutasi yakni SARS, tambahnya.
Penularan kuman penyebab penyakit-penyakit itu, lanjut dia, dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Misalnya saja, diare yang disebabkan penularan virus dan bakteri sebagai dampak dari buruknya sanitasi.
"Bakteri dan virus itu dapat menyebar melalui air, tanah, lalat ataupun tangan. Penyebaran melalui air, tanah ataupun lalat bisa dicegah dengan adanya toilet dan sanitasi yang baik," tambah dia.
Sedangkan yang terakhir yakni tangan, lanjut dia, bisa dicegah dengan cuci tangan dengan menggunakan sabun. Sayangnya di Tanah Air, masih banyak rumah tanpa toilet.
Kepala Komunikasi Perusahaan PT Unilever Indonesia, Maria Dewantini, mengatakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat menyelamatkan jutaan jiwa.
"Unilever peduli dengan hal itu dan melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan," ujar Maria.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), lanjut Maria, adalah salah satu upaya paling hemat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
(I025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012