Jakarta (ANTARA Kalbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menegaskan bahwa pemerintah tetap berencana menyelenggarakan Ujian Nasional 2013 dengan sejumlah perubahan, di antaranya soal disiapkan dengan 20 variasi.

"Dari sisi pengawasan, pemerintah juga tetap berkoordinasi dengan perguruan tinggi negeri," katanya dalam jumpa pers terkait pelaksanaan UN 2013 di Jakarta, Kamis.

Secara legal yuridis, katanya, pelaksanaan UN ada dasar undang-undang dan peraturan pemerintahnya. "Dari sisi akademik sampai bentuk soal pilihan ganda juga ada dasarnya," katanya.

Namun, pihaknya akan melakukan perubahan jumlah variasi soal. Jika tahun ini hanya ada lima macam variasi soal untuk 20 peserta didik dalam satu kelas, maka pada tahun depan disiapkan 20 macam variasi soal.

"Setiap peserta didik dalam satu kelas akan mengerjakan soal yang berbeda semua. Jadi, yang diuji kemampuan perseorangan, bukan kolektif. Kita ingin tingkatkan kekhusyukan peserta," katanya.

Terkait standar kelulusan, Mendikbud mengatakan, ada kemungkinan untuk meningkatkan dari 5,5 menjadi 6. Alternatif lainnya, standar nilainya tetap 5,5, tetapi derajat kesulitan soal ditingkatkan.

Pada tahun ini, proporsi tingkat kesulitan soal adalah 10 persen mudah, 80 persen sedang, dan 10 persen sukar. Formulasi pada tahun depan kemungkinan menjadi 10 persen mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sukar.

"Masih belum, akan kami matangkan bersama dengan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Pemikiran untuk meningkatkan ada dengan kemungkinan tingkat kesulitan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua BSNP Muhammad Aman Wirakartakusumah mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan kisi-kisi soal UN dan diharapkan selesai pada November mendatang.

"Kisi-kisi soal UN tidak jauh berbeda dengan kisi-kisi soal tahun ini karena kisi-kisi tersebut dikembangkan dari standar isi.

(Z003)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012