Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan pengembangan sektor ekonomi kreatif dengan mengadakan kompetisi desain tenun dan wastra (kain tradisional) serta memfasilitasi para penenun Kubu Raya dengan alat tenun guna lebih produktif.
"Upaya yang dilakukan Kubu Raya untuk pembinaan sektor ekonomi kreatif dan fashion, di antaranya mengadakan kompetisi untuk desain tenun dan wastra Kabupaten Kubu Raya," ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu Raya, Rini Kurnia Solihat di Sungai Raya, Rabu.
Tak berhenti di situ, para penenun juga mendapatkan pembinaan dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas dan memiliki kualitas produk yang semakin baik.
"Inilah salah satu langkah kami agar tenun ini semakin baik dari sisi kualitas dan kuantitasnya," kata Rini.
Terbaru Kubu Raya menghadirkan kain tenun motif kandelia candel yang merupakan perwujudan dari wilayah Kabupaten Kubu Raya yang memiliki bakau terluas dibanding kabupaten lain di Kalbar, yakni 129.604,125 hektare dari total luas hutan bakau di Kalbar 177.023,738 hektare.
Bakau jenis kandelia candel, merupakan bakau yang berbunga putih saat mekar, dengan tingginya bisa menyentuh 10 meter. Bakau ini berasal dari famili Rhizophoraceae merupakan spesies asli pantai-pantai Asia Selatan, yang menyebar ke India lalu ke Kalimantan.
Selain kandelia candel, Kubu Raya juga memiliki kain motif lain seperti Gelombang Muare, Harmoni Serampai, Keladi Air, dan Kelambu Raje.
Selain itu, Rini juga sangat mendukung wastra Kalimantan Barat menjadi satu di antara sektor ekonomi kreatif yang berkelas dunia. Dan berharap para pengrajin di Kubu Raya dapat terus mengembangkan diri serta mempelajari wastra di daerah lain, agar mampu bersaing dan berkolaborasi menuju wastra Kalbar yang semakin mendunia.
"Terlebih Presiden RI Joko Widodo mengenakan tenun asal Kalbar bersama para pemimpin dunia ketika menghadiri World Water Forum (WWF) beberapa waktu lalu," kata Rini.