Medan (ANTARA Kalbar) - Harga ekspor karet Indonesia SIR20 pada pekan ini kembali di bawah angka 3 dolar AS per kg setelah di awal Oktober menembus angka tersebut.

"Sudah lewat sepekan ini, harga ekspor kembali di bawah 3 dolar AS per kg dan itu membuat harga jual bokar (bahan olah karet) ke pabrikan menurun," kata pedagang karet Sumut, M.Harahap, di Medan, Sabtu.

Turunnya kembai harga ekspor dan otomatis mempengaruhi harga jual ke pabrikan, membuat pedagang dan termasuk eksportir ragu bertransaksi.

Pasar makin sulit diprediksi dan itu membuat transaksi dagang kembali sepi, katanya.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, menyebutkan, harga jual SIR 20 pada 11 Oktober  masih sebesar 3,021 dolar AS per kg sehingga harga bokar di kisaran Rp24.300-Rp26.300 per kg.

Harga ekspor turun pada 12 Oktober dimana menjadi 2,973 dolar AS per kg sehingga bokar juga ikut melemah menjadi Rp23.900-Rp25.900 per kg.

"Harga espor, turun lagi Jumat (19/10) dimana tinggal 2,877 dolar AS per kg dan bokar dihargai Rp22.900-Rp24.900 per kg," katanya.

Dia mengakui harga ekspor yang berrfluktuasi itu masih disebabkan faktor krisis global.

Eksportir, kata dia, mengaku sulit memprediksi harga jual sehingga memang membuat mereka semakin berhati-hati bertransaksi khususnya menandatangani kontrak dagang untuk tahun depan.

Pedagang karet, K Siregar, menydbutkan, harga jual karet yang sempat naik Rp7.000-an per kg , pekan ini turun lagi menjadi Rp5.000-Rp6.000 per kg.

"Petani benar-benar susah karena saat harga jatuh, produksi juga lagi sedikit," katanya.

(E016)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012