Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Tim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI melakukan uji coba terhadap sampan bermotor "dual fule" berbahan bakar bensin dan gas (ben-gas) di perairan Sungai Kapuas.
"Kedatangan kami ke Kubu Raya untuk menindaklanjuti surat pengajuan dari Bupati setempat terkait penerapan teknologi tepat guna dan konversi BBM ke gas pada kendaraan sampan bermotor yang
dikembangkan oleh Pemkab Kubu Raya. Hari ini kita melakukan uji coba dan melihat langsung bagaimana penerapannya di lapangan," kata Agustin Hermawan, Kasubag Pengelolaan dan Informasi Migas, Kementerian ESDM RI di Sungai Raya, Sabtu.
Dia menyatakan, apa yang dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya dinilai sangat membantu program pemerintah dalam menurunkan ketergantungan masyarakat akan BBM. Terlebih, menurut Agus, setiap tahunnya subsidi BBM yang diberikan pemerintah kepada masyarakat terus meningkat, sehingga dengan adanya penerapan teknologi tepat guna dengan mengkonversi BBM ke gas yang dilakukan Pemkab Kubu Raya itu dinilai sangat tepat sasaran.
"Dengan pengalihan BBM ke gas pada sampan bermotor milik nelayan seperti yang akan dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya, selain dapat membantu pemerintah pusat dalam menekan subsidi BBM, tentu juga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.
Agus mengatakan, setelah melihat langsung dan mendengar penjelasan dari tim pengembangan sampan bermotor berbahan bakar bensin dan gas dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, pihaknya menyatakan siap untuk membantu pengembangan program tersebut.
"Namun, ini tentunya tidak bisa langsung kita tanggapi, karena kita masih harus melakukan uji kelayakan pada sampan bermotor tersebut, apakah aman dan efisien jika diterapkan. Karena kita juga tidak ingin, ketika ini kita kembangkan malah menjadi bumerang bagi Kementerian ESDM dan pemerintah pusat," katanya.
Dia mencontohkan, seperti saat akan melakukan konversi BBM ke gas pada kompor, di saat program itu sudah berjalan, malah banyak masyarakat yang mengeluhkan adanya tabung gas yang meledak dan sebagainya.
"Tentu ini akan kita hindari, makanya setelah dari sini, nanti akan terus kita kaji bersama tim dari universitas yang kita tunjuk, agar saat diterapkan nanti, teknologi ini bisa memberikan manfaat penuh kepada masyarakat," tuturnya.
Agus menambahkan, jika nantinya perahu ben-gas tersebut benar-benar bisa diterapkan, maka tidak menutup kemungkinan Kubu Raya akan dijadikan sebagai proyek percontohan pengembangan kendaraan bagi nelayan dan masyarakat pesisir tersebut.
"Yang memiliki daerah perairan itu tentu bukan hanya Kubu Raya saja, tetapi rata-rata daerah di Indonesia memiliki perairan dan tentu perahu Ben-gas ini akan sangat bermanfaat sekali bagi nelayan dan masyarakat pesisir," katanya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kedatangan kami ke Kubu Raya untuk menindaklanjuti surat pengajuan dari Bupati setempat terkait penerapan teknologi tepat guna dan konversi BBM ke gas pada kendaraan sampan bermotor yang
dikembangkan oleh Pemkab Kubu Raya. Hari ini kita melakukan uji coba dan melihat langsung bagaimana penerapannya di lapangan," kata Agustin Hermawan, Kasubag Pengelolaan dan Informasi Migas, Kementerian ESDM RI di Sungai Raya, Sabtu.
Dia menyatakan, apa yang dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya dinilai sangat membantu program pemerintah dalam menurunkan ketergantungan masyarakat akan BBM. Terlebih, menurut Agus, setiap tahunnya subsidi BBM yang diberikan pemerintah kepada masyarakat terus meningkat, sehingga dengan adanya penerapan teknologi tepat guna dengan mengkonversi BBM ke gas yang dilakukan Pemkab Kubu Raya itu dinilai sangat tepat sasaran.
"Dengan pengalihan BBM ke gas pada sampan bermotor milik nelayan seperti yang akan dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya, selain dapat membantu pemerintah pusat dalam menekan subsidi BBM, tentu juga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.
Agus mengatakan, setelah melihat langsung dan mendengar penjelasan dari tim pengembangan sampan bermotor berbahan bakar bensin dan gas dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, pihaknya menyatakan siap untuk membantu pengembangan program tersebut.
"Namun, ini tentunya tidak bisa langsung kita tanggapi, karena kita masih harus melakukan uji kelayakan pada sampan bermotor tersebut, apakah aman dan efisien jika diterapkan. Karena kita juga tidak ingin, ketika ini kita kembangkan malah menjadi bumerang bagi Kementerian ESDM dan pemerintah pusat," katanya.
Dia mencontohkan, seperti saat akan melakukan konversi BBM ke gas pada kompor, di saat program itu sudah berjalan, malah banyak masyarakat yang mengeluhkan adanya tabung gas yang meledak dan sebagainya.
"Tentu ini akan kita hindari, makanya setelah dari sini, nanti akan terus kita kaji bersama tim dari universitas yang kita tunjuk, agar saat diterapkan nanti, teknologi ini bisa memberikan manfaat penuh kepada masyarakat," tuturnya.
Agus menambahkan, jika nantinya perahu ben-gas tersebut benar-benar bisa diterapkan, maka tidak menutup kemungkinan Kubu Raya akan dijadikan sebagai proyek percontohan pengembangan kendaraan bagi nelayan dan masyarakat pesisir tersebut.
"Yang memiliki daerah perairan itu tentu bukan hanya Kubu Raya saja, tetapi rata-rata daerah di Indonesia memiliki perairan dan tentu perahu Ben-gas ini akan sangat bermanfaat sekali bagi nelayan dan masyarakat pesisir," katanya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012