Gaza (ANTARA Kalbar/AFP) - Serangan Israel menewaskan tiga anak-anak dan membuat luka parah dua lagi di Gaza pada Minggu pagi, bahkan saat tentara menyatakan bahwa sepanjang malam tidak ada tembakan roket di tengah pembicaraan gencar gencatan senjata.

Pesawat tempur juga menghantam dua pusat media di kota Gaza, melukai sedikit-dikitnya delapan wartawan, termasuk satu yang kehilangan kakinya, kata layanan darurat.

Sementara Mesir dan Prancis berupaya keras menengahi gencatan senjata dan mencegah perang darat habis-habisan seperti padda 2008-2009.

Pejabat tinggi Palestina di Gaza kepada AFP mengatakan bahwa di tengah upaya keras mengakhiri kekerasan itu, kesepakatan dapat dicapai di pada Minggu atau Senin.

Dengan diplomat puncak Prancis Laurent Fabius ke wilayah itu untuk bergabung dalam upaya gencatan senjata, serangan udara Israel di Gaza tengah menewaskan bocah laki-laki berusia 18 bulan dan meluka-parahi dua adik lelakinya, beberapa jam sesudah pesawat tempur membunuh dua bocah lain di utara.

Serangan itu terjadi saat kota di Israel selatan menikmati malam tenang dengan tentara memastikan tidak ada roket menghantam Israel antara pukul 21.00 (01.00 WIB) pada Sabtu hingga 07.00 am (12.00 WIB) pada Minggu, ketika dua roket menghantam selatan.

Kematian terkini menjadikan korban keseluruhan di Gaza menjadi 49 orang akibat serangan Israel sejak Rabu, dengan lebih dari 450 orang luka, kata petugas layanan darurat.

Sembilan dari korban tewas itu adalah anak-anak.

Gempuran Israel atas Gaza sepanjang malam merusak harapan akan gencatan senjata, yang diusulkan Presiden Mesir Mohamed Morsi setelah pertemuan darurat menteri luar negeri Arab di Kairo pada Sabtu.

(B002)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012