Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengakui minimal dua kali dalam sepekan turun ke lapangan untuk menyerap berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat kota itu.

"Sejak menjabat anggota DPRD, kemudian sebagai wakil wali Kota Pontianak, saya sudah melakukan kunjungan-kunjungan tidak resmi yang sifatnya mendadak untuk melihat langsung kondisi masyarakat," kata Sutarmidji seusai merayakan ulang tahunnya ke-50 di Pontianak, Kamis.

Sutarmidji membantah, apa yang dilakukannya mengikuti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sehingga dirinya mengetahui apa saja yang dibutuhkan masyarakat, atau berbagai permasalahan di lapangan.

"Kunjungan tersebut dimaksudkan agar mendapat masukan riil di lapangan, sehingga saya tidak pernah bilang sebelumnya kepada camat, atau lurah," ungkapnya.

Sehingga dia mengetahui, apa yang dibutuhkan, seperti masih banyaknya rumah tidak layak huni yang perlu diperhatikan atau mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Pontianak.

"Oleh karena itulah, di masa kepemimpinan saya, digalakkan program rehabilitasi rumah tidak layak huni," katanya.

Pemkot Pontianak menargetkan, bisa memperbaiki sekitar tiga ribu unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ada di kota itu, pada tahun 2013.

Tahun 2012, Kota Pontianak mendapat bantuan untuk memperbaiki RTLH sebanyak 1.385 unit dari Kementerian Perumahan Rakyat, yang tersebar di beberapa kecamatan Pontianak, katanya.

Pemkot Pontianak, mencatat program rehabilitasi tidak layak huni dimulai tahun 2008 sebanyak 43, unit, kemudian tahun 2009 sebanyak 500 unit, tahun 2010 sebanyak 500 unit dan tahun 2011 sebanyak 951 unit, 2012 1.385 unit bantuan Kemenpera.

(A057)





Pewarta:

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012