Pontianak (ANTARA Kalbar) - Menteri BUMN Dahlan Iskan dijadwalkan akan menghadiri penanaman perdana padi di kawasan seluas 3.000 hektare di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang dikelola petani dengan mitra sejumlah BUMN.

"Petani mengelola, BUMN yang tergabung dalam BUMN peduli menyiapkan sarana pendukungnya," kata Direktur Produksi PT (Persero) Sang Hyang Sri, Nizwar Syafa`at saat seminar Kebijakan Investasi Pertanian Skala Luas (Food Estate) di Pontianak, Kamis.

Menurut dia, dana yang disiapkan mendukung kegiatan itu lebih dari Rp100 miliar. Selain Sang Hyang Sri, BUMN lain yang terlibat yakni PT Hutama Karya dan PT Indra Karya.

"Hutama Karya selaku kontraktor, Indra Karya konsultan, dan Sang Hyang Sri sebagai pemanfaat dan bisnis dari produk yang dihasilkan," katanya.

Sang Hyang Sri, ujar Nizwar, juga berfungsi untuk membantu pengelolaan dan mengorganisir petani. Kemudian, menyiapkan sarana produksi tepat waktu sekaligus membantu dalam penjualan.

"Termasuk dalam penyiapan jalan, irigasi, jalan usaha tani oleh kontraktor pelaksana," katanya.

Pihaknya menargetkan produksi minimal mencapai lima ton gabah per hektare. "Nanti ke depan, mungkin bisa lebih besar. Yang pasti, kita ingin memberdayakan petani, dan petani tetap memiliki lahan," ujarnya.

Selain itu, produksi juga diharapkan akan lebih bagus sehingga kesejahteraan petani meningkat. "Ini yang menjadi ide dasar dari Pak Dahlan Iskan," ungkap dia.

Asisten Deputi Urusan Kelembagaan dan Pembiayaan Pertanian dan Kelautan, Kemenko Perekonomian, Wiwiek Dwi Saksiwi mengatakan, pemerintah ingin dari sekian banyak rencana pengembangan food estate, ada yang dapat direalisasikan. "Kami memberi apresiasi kepada Kalbar, karena tampaknya tidak ada hambatan berarti dalam menyiapkan food estate," kata Wiwiek.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Hazairin mengatakan, Gubernur Cornelis sangat antusias dalam mendukung konsep ketahanan pangan. "Termasuk memberi rekomendasi untuk lahan yang akan digunakan untuk kawasan pangan tersebut," kata Hazairin.

Secara keseluruhan, ada lima kepala daerah di Kalbar yang wilayahnya siap dijadikan kawasan pangan. "Total keseluruhan 100 ribu hektare lebih. Ini belum daerah lainnya," kata Hazairin.

***2***

T011/

(T.T011/B/R010/R010) 29-11-2012 15:27:12

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012