Mataram (ANTARA Kalbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, para seniman dan budayawan patut diperhatikan agar produk budaya bangsa semakin berkembang dan berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Mereka merupakan orang-orang yang memiliki prestasi luar biasa, maestro seni dan budaya. Sudah saatnya harus kita berikan apresiasi, harus kita beri ruang eksperimentasi, agar produk budaya kita semakin canggih," katanya saat membuka Gelar Tari Nusantara ke-14 di Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat malam.

Gelar Tari Nusantara yang akan berlangsung hingga 9 Desember mendatang itu diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata Provinsi NTB, serta Institut Kesenian Jakarta (IKJ).  

Pesertanya dari 14 provinsi di Indonesia dan kegiatannya terpusat di dua lokasi yakni Lapangan Sangkareang Mataram untuk aksi luar gedung dan di Aula Taman Budaya Mataram untuk kegiatan dalam gedung.

Di hadapan para seniman dan budayawan dari berbagai daerah di Tanah Air, Nuh mengungkapkan bahwa peran serta para seniman dan budayawan dalam peringatan Hari Nusantara itu patut diberi apresiasi.

"Ini membuktikan betapa tinggi kreasi dan inovasi dari para seniman dan budayawan kita, karena itu yang harus kita dorong adalah bagaimana seniman-seniman dan budayawan-budayawan ini terus berkreasi, agar bisa memberikan dampak ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Nuh kemudian menyinggung kondisi kehidupan seniman dan budayawan yang belum begitu baik sehingga patut mendapat perhatian pemerintah.

"Saya tak ingin ke depan para seniman dan budayawan kita, hidupnya terlantar tanpa mendapat perhatian dari siapa pun," ujarnya.

Menurut dia, aspek budaya menjadi penting karena dalam dunia pendidikan tidak hanya menekankan aspek logika, tetapi juga etika atau tata krama, sehingga hal itu menjadi perhatian serius pemerintah dan pihak terkait lainnya.

Pembukaan Gelar Seni Nusantara 2012 itu diwarnai dengan pentas tari dari 14 provinsi di Indonesia, yang diawali dengan Tarian Gendang Beleq yang dipentaskan penari dari NTB sebagai tuang rumah, dan diakhiri dengan tarian Topeng Ireng dari Jawa Tengah.

Gelar Tari Nusantara itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Nusantara 2012 yang dipusatkan di Pulau Lombok, NTB.

Peringatan Hari Nusantara jatuh setiap tanggal 13 Desember, dan mulai diperingati sejak 1999. Secara resmi Hari Nusantara telah ditetapkan Pemerintah melalui Keppres No.126/2001.

Peringatan Hari Nusantara harus dimaknai sebagai spirit untuk mencegah disintegrasi bangsa dan menjaga serta membangun NKRI menjadi lebih baik.

Penyelenggaraan peringatan Hari Nusantara yang dilaksanakan setiap tahun, pelaksanaannya digilir dari daerah Indonesia Barat ke wilayah Indonesia Timur.

 Hanya saja, puncak peringatan Hari Nusantara 2012 tidak diperingati pada 13 Desember, namun diulur ke tanggal 17 Desember bertepatan dengan puncak peringatan HUT ke-54 Pemerintah Provinsi NTB.

Sesuai rencana, puncak peringatan Hari Nusantara 2012 yang dipusatkan di Kabupaten Lombok Timur itu akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.      

Sementara itu, tema peringatan Hari Nusantara 2012 lebih bernuasa pendidikan dan teknologi. Berbeda dengan tema Hari Nusantara 2011 di Kota Dumai Provinsi Riau, yang mengedepankan pertahanan dan keamanan serta pembangunan kelautan.

Karena itu, Kemdikbud menjadi pemimpin penyelenggara Hari Nusantara 2012, dan Gelar Tari Nusantara merupakan salah satu kegiatan utamanya.

(A058)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012