Jakarta (ANTARA Kalbar) - Cadangan devisa Indonesia hingga akhir November 2012 mencapai 111,29 miliar dolar AS atau naik hampir satu miliar dolar AS dibanding akhir bulan sebelumnya sebesar 110,30 miliar dolar AS.

Laporan Perkembangan Besaran Moneter Bank Indonesia (BI) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, penghitungan posisi cadangan devisa itu menggunakan konsep Internasional Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL) atas dasar harga berlaku dengan Format Official Reserve Asset (ORA).

Laporan Perkembangan Besaran Moneter BI itu juga menyebutkan posisi uang primer per 30 November 2012 sebesar Rp647,98 triliun dibanding posisi per 31 Oktober 2012 sebesar Rp648,11 triliun.

Jumlah tersebut antara lain terdiri dari uang kertas dan uang logam yang diedarkan sebesar Rp392,61 triliun dibanding akhir Oktober 2012 sebesar Rp392,12 triliun.

Selain itu disebutkan pula bahwa saldo giro bank pada BI sebesar Rp221,98 triliun dibanding 31 Oktober 2012 sebesar Rp222,13 triliun.

Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar utang luar negeri.

Pengelolaan devisa dilakukan dengan berbagai jenis transaksi devisa yaitu menjual, membeli, dan atau menempatkan devisa, emas dan surat-surat berharga secara tunai atau berjangka termasuk pemberian pinjaman.

(A039)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012