Jakarta (ANTARA Kalbar) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan wisata olahraga efektif untuk mempromosikan daerah-daerah wisata di Indonesia yang sekaligus menjadi rangkaian tempat diselenggarakannya kegiatan olahraga.
"Dengan, adanya 'sport tourism' (wisata olahraga -red), promosi destinasi wisata daerah menjadi lebih mudah karena sering dimasukan ke dalam paket tur," katanya saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Regulasi dan Peluang Sport Tourism untuk Mengoptimalkan Wisata Daerah" di Auditotium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Jumat.
Sapta menjelaskan wisata olahraga merupakan salah satu segmen yang berkembang sangat luas dan cepat dalam industri perjalanan dan pariwisata.
"Tanpa melalui wisata olahraga, perkembangan promosi agak lama dan klasik," katanya.
Menurut dia, wisata olahraga dapat mengundang banyak pengunjung baik dari wisatawan lokal, maupun mancanegara.
"Olahraga itu butuh penonton, sekaligus menarik perhatian mereka untuk ikut serta meramaikan kegiatan olahraga tertentu," katanya.
Dia mencontohkan salah satu kegiatan olahraga tahunan di Sumatera Barat, yakni "Tour De Singkarak" yang bisa menghasilkan pendapatan daerah dan mampu menutupi biaya operasional kegiatan tersebut.
"Semakin banyak penonton, semakin banyak juga sponsor dan iklan yang bisa menyumbang perekonomian nasional. Apabila penonton datang dari seluruh dunia, jumlahnya bisa miliaran rupiah," katanya.
Sapta menyebutkan kegiatan olahraga terbesar empat tahunan Piala Dunia Afrika Selatan 2010 yang sangat berpengaruh terhadap negara tempat diselenggarakannya kegiatan tersebut.
"Semua mata tertuju pada negara kelahiran Nelson Mandela itu, bahkan berdampak pada kenaikan perekonomiannya. Jika dilihat dari segi makro ekonomi, kenaikan tersebut bisa mencapai lima hingga 10 persen," katanya.
Dia mengatakan kegiatan olahraga tersebut juga mendatangkan insentif yang tinggi.
"Penonton berkunjung tidak hanya untuk menonton pertandingan, tetapi mereka juga berwisata budaya, kuliner dan sebagainya. Jadi olahraga dan wisata ini sektor yang berintegrasi," katanya.
Menurut dia, wisata olahraga juga tidak terbatas pada kegiatan di luar ruangan, tetapi juga bisa dilakukan di dalam ruangan, seperti ski di Dubai.
"Apapun bisa dilakukan untuk menarik minat wisatawan lokal maupun internasional," katanya.
(J010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Dengan, adanya 'sport tourism' (wisata olahraga -red), promosi destinasi wisata daerah menjadi lebih mudah karena sering dimasukan ke dalam paket tur," katanya saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Regulasi dan Peluang Sport Tourism untuk Mengoptimalkan Wisata Daerah" di Auditotium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Jumat.
Sapta menjelaskan wisata olahraga merupakan salah satu segmen yang berkembang sangat luas dan cepat dalam industri perjalanan dan pariwisata.
"Tanpa melalui wisata olahraga, perkembangan promosi agak lama dan klasik," katanya.
Menurut dia, wisata olahraga dapat mengundang banyak pengunjung baik dari wisatawan lokal, maupun mancanegara.
"Olahraga itu butuh penonton, sekaligus menarik perhatian mereka untuk ikut serta meramaikan kegiatan olahraga tertentu," katanya.
Dia mencontohkan salah satu kegiatan olahraga tahunan di Sumatera Barat, yakni "Tour De Singkarak" yang bisa menghasilkan pendapatan daerah dan mampu menutupi biaya operasional kegiatan tersebut.
"Semakin banyak penonton, semakin banyak juga sponsor dan iklan yang bisa menyumbang perekonomian nasional. Apabila penonton datang dari seluruh dunia, jumlahnya bisa miliaran rupiah," katanya.
Sapta menyebutkan kegiatan olahraga terbesar empat tahunan Piala Dunia Afrika Selatan 2010 yang sangat berpengaruh terhadap negara tempat diselenggarakannya kegiatan tersebut.
"Semua mata tertuju pada negara kelahiran Nelson Mandela itu, bahkan berdampak pada kenaikan perekonomiannya. Jika dilihat dari segi makro ekonomi, kenaikan tersebut bisa mencapai lima hingga 10 persen," katanya.
Dia mengatakan kegiatan olahraga tersebut juga mendatangkan insentif yang tinggi.
"Penonton berkunjung tidak hanya untuk menonton pertandingan, tetapi mereka juga berwisata budaya, kuliner dan sebagainya. Jadi olahraga dan wisata ini sektor yang berintegrasi," katanya.
Menurut dia, wisata olahraga juga tidak terbatas pada kegiatan di luar ruangan, tetapi juga bisa dilakukan di dalam ruangan, seperti ski di Dubai.
"Apapun bisa dilakukan untuk menarik minat wisatawan lokal maupun internasional," katanya.
(J010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012