Pontianak (ANTARA Kalbar) - Direktur Institute National for Leadership and Public Policy (INLAPP), Daniel Johan mengatakan, tahun 2013 merupakan momentum bagi rakyat untuk memotong jalur politik yang korup menjelang Pemilu 2014.

"Tahun 2013 akan menjadi tahun politik. Semua partai peserta pemilu akan berusaha keras melapangkan jalan agar dapat menang di Pemilu 2014," kata Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Rabu.

Menurut dia, di tengah kondisi politik yang korup, partai menjadi terpasung untuk menggunakan cara-cara yang korup juga.

"Hanya kecerdasan politik rakyat yang mampu memaksa partai untuk memotong cara-cara yang korup dalam berpolitik," katanya menegaskan.

Ia melanjutkan, kalau rakyat tetap membiarkan politik korup yang menang, jangan berharap Indonesia bisa mandiri dan sejahtera.

Daniel menambahkan, sejak era reformasi Indonesia terjebak ke dalam politik korup "kembaran" Orde Baru. "Politik yang penuh kosmetik muslihat, tidak tulus dan lurus, di mana rakyat dibuai dan dibodohi, yang pada akhirnya bukan politik bersih yang dimenangkan tetapi politik yang korup yang mampu membayar rakyat sebelum mencoblos," ujar dia.

Ia mencontohkan kedaulatan negara sedang dijual dan diperas tetapi dibilang privatisasi BUMN. Kemudian, kemandirian ekonomi dan energi nasional sedang dilemahkan. "Tetapi dibilang globalisasi ekonomi dan energi. Perampokan uang negara dibilang menyelamatkan perbankan," kata Daniel Johan.

Ia menegaskan, semua itu dilakukan para politisi hanya untuk mengeruk uang sebanyaknya dan kemudian menyogok rakyat dengan murah melalui politik uang saat pemilu.

"Yang paling dirugikan tentu saja rakyat Indonesia sendiri, dan ini harus diakhiri," ujar Daniel.

Daniel mengatakan, rakyat yang mampu mengakhiri dengan menolak politik uang dan memenangkan politik yang tidak korup.

(T011)

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013