Surabaya (ANTARA Kalbar) - TNI Angkatan Laut akan mengirim sebanyak 100 orang personelnya yang berpangkat perwira ke luar negeri untuk menempuh pendidikan lanjutan pascasarjana dan program doktor di sejumlah perguruan tinggi ternama.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Dr Marsetio kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, pengiriman para perwira tersebut dengan fasilitas beasiswa dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pemerintah sudah menetapkan 100 personel TNI AL yang diberi kesempatan belajar ke luar negeri. Mereka bisa mengambil program S2, S3 atau doktor di beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Harvard, Yale, MIT, atau Oxford," katanya usai memimpin wisuda sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Kobangdikal.
Dari kuota 100 orang tersebut, lanjut Marsetio, sebanyak 40 orang perwira TNI AL yang mendapat kesempatan belajar ke luar negeri pada tahun ini, setelah mereka dinyatakan lolos seleksi.
Menurut KSAL, salah satu syarat mutlak bagi perwira TNI AL yang akan belajar di luar negeri adalah penguasaan bahasa Inggris yang diukur melalui tes TOEFL, selain beberapa persyaratan administrasi lainnya.
"Mereka nanti akan mengambil program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan TNI AL, semisal program doktor peperangan bawah air, peperangan udara, atau bidang perencanaan personel," tambahnya.
Marsetio menjelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU Sisdiknas, TNI juga merupakan bagian dari pendidikan nasional yang harus terus didorong untuk peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
"Angkatan bersenjata di negara manapun, saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan 'hard power', tetapi 'soft power' atau kemampuan personelnya juga harus disiapkan untuk mengawaki sistem persenjataan yang terus berkembang teknologinya," ujarnya.
Selain pendidikan di luar negeri, lanjut KSAL, pihaknya juga menyiapkan program pendidikan berkelanjutan untuk 100 orang personel di perguruan tinggi dalam negeri, terdiri dari 50 orang jenjang S1, 30 orang S2, dan 20 orang S3.
(d010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Dr Marsetio kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, pengiriman para perwira tersebut dengan fasilitas beasiswa dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pemerintah sudah menetapkan 100 personel TNI AL yang diberi kesempatan belajar ke luar negeri. Mereka bisa mengambil program S2, S3 atau doktor di beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Harvard, Yale, MIT, atau Oxford," katanya usai memimpin wisuda sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Kobangdikal.
Dari kuota 100 orang tersebut, lanjut Marsetio, sebanyak 40 orang perwira TNI AL yang mendapat kesempatan belajar ke luar negeri pada tahun ini, setelah mereka dinyatakan lolos seleksi.
Menurut KSAL, salah satu syarat mutlak bagi perwira TNI AL yang akan belajar di luar negeri adalah penguasaan bahasa Inggris yang diukur melalui tes TOEFL, selain beberapa persyaratan administrasi lainnya.
"Mereka nanti akan mengambil program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan TNI AL, semisal program doktor peperangan bawah air, peperangan udara, atau bidang perencanaan personel," tambahnya.
Marsetio menjelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU Sisdiknas, TNI juga merupakan bagian dari pendidikan nasional yang harus terus didorong untuk peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
"Angkatan bersenjata di negara manapun, saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan 'hard power', tetapi 'soft power' atau kemampuan personelnya juga harus disiapkan untuk mengawaki sistem persenjataan yang terus berkembang teknologinya," ujarnya.
Selain pendidikan di luar negeri, lanjut KSAL, pihaknya juga menyiapkan program pendidikan berkelanjutan untuk 100 orang personel di perguruan tinggi dalam negeri, terdiri dari 50 orang jenjang S1, 30 orang S2, dan 20 orang S3.
(d010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013