Jakarta (ANTARA Kalbar) - Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) resmi dikukuhkan menjadi Dewan Pembina Ormas Kiblat pada periode 2012-2017.
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 215/Skep/DPP-KIBLAT/XII/2012 telah ditetapkan Dewan Pembina Kiblat Hutomo Mandala Putra dan Ichsan Noor, Dewan Ketua Presidium Pusat Kosasih, Ketua Harian Nilwan Meiryanus, Sekretaris, Persada Ginting dan Bendahara, Egart G Riana.
Dalam pidatonya yang mewakili ketidakhadiran Tommy, Ichsan Noor menegaskan Kiblat tidak bergerak di bidang politik.
"Kiblat adalah ormas yang bergerak di bidang kemasyarakatan, bukan politik," kata Ichsan pada "Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Dewan Presidium Pusat Kiblat Periode 2012-2017 di Jakarta, Sabtu.
Namun ia mengatakan pihaknya membuka diri bagi semua kalangan yang ingin bergabung dengan ormas tersebut, termasuk dari kalangan parpol.
"Boleh saja, misalkan ada dari Partai Demokrat yang ingin gabung. Hak politik juga ada pada kader, programnya boleh politik tapi 'haram' untuk dijadikan kepentingan politik praktis," katanya.
Ichsan juga menjamin ormasnya tidak akan terjun ke dalam percaturan politik, terutama dalam Pemilu 2019.
Meski mengusung lambang Ka'bah, Ichsan menjelaskan bahwa ideologi ormas tersebut tidak hanya berbasis islam, tetapi juga mengusung nasionalisme.
"Memang, pendiri kami sebagian besar Islam tapi kami tidak membedakan siapa saja boleh masuk. Ka'bah itu kan artinya tujuannya satu," katanya.
Dia mengatakan ormas tersebut akan fokus pada masalah sosial dan bencana alam.
Ichsan juga menyebutkan kemiskinan dan moral masih menjadi masalah yang besar di negeri ini.
Saat ini Kiblat telah memiliki 31 DPD dan 139 DPC dari seluruh provinsi di Indonesia kecuali Papua Barat dan Sulawesi Tengah.
(J010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 215/Skep/DPP-KIBLAT/XII/2012 telah ditetapkan Dewan Pembina Kiblat Hutomo Mandala Putra dan Ichsan Noor, Dewan Ketua Presidium Pusat Kosasih, Ketua Harian Nilwan Meiryanus, Sekretaris, Persada Ginting dan Bendahara, Egart G Riana.
Dalam pidatonya yang mewakili ketidakhadiran Tommy, Ichsan Noor menegaskan Kiblat tidak bergerak di bidang politik.
"Kiblat adalah ormas yang bergerak di bidang kemasyarakatan, bukan politik," kata Ichsan pada "Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Dewan Presidium Pusat Kiblat Periode 2012-2017 di Jakarta, Sabtu.
Namun ia mengatakan pihaknya membuka diri bagi semua kalangan yang ingin bergabung dengan ormas tersebut, termasuk dari kalangan parpol.
"Boleh saja, misalkan ada dari Partai Demokrat yang ingin gabung. Hak politik juga ada pada kader, programnya boleh politik tapi 'haram' untuk dijadikan kepentingan politik praktis," katanya.
Ichsan juga menjamin ormasnya tidak akan terjun ke dalam percaturan politik, terutama dalam Pemilu 2019.
Meski mengusung lambang Ka'bah, Ichsan menjelaskan bahwa ideologi ormas tersebut tidak hanya berbasis islam, tetapi juga mengusung nasionalisme.
"Memang, pendiri kami sebagian besar Islam tapi kami tidak membedakan siapa saja boleh masuk. Ka'bah itu kan artinya tujuannya satu," katanya.
Dia mengatakan ormas tersebut akan fokus pada masalah sosial dan bencana alam.
Ichsan juga menyebutkan kemiskinan dan moral masih menjadi masalah yang besar di negeri ini.
Saat ini Kiblat telah memiliki 31 DPD dan 139 DPC dari seluruh provinsi di Indonesia kecuali Papua Barat dan Sulawesi Tengah.
(J010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013