Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyatakan, dalam waktu dekat akan membangun balai pengobatan pemulihan korban narkoba di kawasan Kelurahan Kampung Dalam Bugis atau Kampung Beting.
"Besok kalau disetujui oleh Pemerintah Kota dan Provinsi Kalbar, kami siap membangun balai pengobatan pemulihan narkoba di Kampung Beting," kata Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto seusai meluncurkan program "amankan kampung kite" di kawasan Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur, Rabu.
Kampung Beting selama ini dikenal sebagai tempat peredaran narkoba di Kota Pontianak, kepolisian selalu gagal mengungkap bandar narkoba di sana, karena medannya yang sulit, berada di pinggir Sungai Kapuas dan banyak gang kecil sehingga memudahkan bandar narkoba melarikan diri.
Tugas menjelaskan, dengan dibangunnya sejenis balai pengobatan narkoba di Kampung Beting maka secara perlahan pengguna narkoba akan direhabilitasi.
"Kalau pengguna narkoba sudah direhabilitasi, maka secara langsung penjualan narkoba turun, bandarnya bisa kabur karena sepi pembeli," ungkapnya.
Menurut dia, balai pengobatan itu akan melayani pasiennya secara gratis tanpa dipungut biaya. Hal itu dilakukan dalam menekan seminimal mungkin peredaran narkoba di sini (Kampung Beting).
(U.A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Besok kalau disetujui oleh Pemerintah Kota dan Provinsi Kalbar, kami siap membangun balai pengobatan pemulihan narkoba di Kampung Beting," kata Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto seusai meluncurkan program "amankan kampung kite" di kawasan Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur, Rabu.
Kampung Beting selama ini dikenal sebagai tempat peredaran narkoba di Kota Pontianak, kepolisian selalu gagal mengungkap bandar narkoba di sana, karena medannya yang sulit, berada di pinggir Sungai Kapuas dan banyak gang kecil sehingga memudahkan bandar narkoba melarikan diri.
Tugas menjelaskan, dengan dibangunnya sejenis balai pengobatan narkoba di Kampung Beting maka secara perlahan pengguna narkoba akan direhabilitasi.
"Kalau pengguna narkoba sudah direhabilitasi, maka secara langsung penjualan narkoba turun, bandarnya bisa kabur karena sepi pembeli," ungkapnya.
Menurut dia, balai pengobatan itu akan melayani pasiennya secara gratis tanpa dipungut biaya. Hal itu dilakukan dalam menekan seminimal mungkin peredaran narkoba di sini (Kampung Beting).
(U.A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013