London (Antara Kalbar) - Kondisi kesehatan legenda tinju Muhammad Ali dilaporkan turun tajam akhir-akhir ini.
Saudara Ali, Rahman Ali, mengatakan mantan juara dunia tinju kelas berat ini tidak mampu lagi berbicara dan tidak lagi mengenalinya.
"Saudara saya tak bisa berbicara. Ia tidak kenal saya. Ia sakit parah," kata Rahman Ali seperti dikutip berbagai surat kabar di Inggris.
"Ia mungkin akan bertahan dalam hitungan bulan atau mungkin dalam beberapa hari. Saya tidak yakin apakah ia masih hidup hingga pertengahan tahun ini," tambahnya.
"Hanya Tuhan yang tahu. Kalau pun ia meninggal, saya harap ia meninggal dunia dengan tenang," kata Rahman Ali.
Menurut Rahman Ali, kondisi kesehatan Muhammad Ali sangat buruk yang membuatnya tidak lagi merasakan sakit.
"Ia pernah menarik lenganku dan mengatakan bahwa ia telah mencapai semuanya. Ia lantas memintaku tidak menangis," ungkap Rahman Ali.
Ia mengatakan dirinya berharap Muhammad Ali meninggal dunia dalam waktu dekat.
Mengidap Parkinson
"Semakin lama ia sakit-sakitan, semakin lama pula ia menanggung penderitaan," kata Rahman Ali.
Namun keterangan Rahman Ali ini dibantah anak perempuan Muhammad Ali, May May Ali.
Menurutnya, Ali baik-baik saja ketika diajak berbicara melalui telepon. May May Ali menambahkan bapaknya menonton Super Bowl di rumahnya di Arizona.
"Kabar yang menyebutkan Ali akan meningal dunia tak lebih dari rumor," katanya.
Muhammad Ali menyabet medali emas Olimpiade 1960 di cabang tinju di nomor kelas berat dan setelah memutuskan untuk terjun di tinju profesional ia tiga kali menjadi juara dunia tiga kali.
Beberapa pertandingan klasik Ali di antaranya adalah 'Rumble in the Junggle' melawan George Foreman pada 1974 dan 'Thrilla in Manila' melawan Joe Frazier setahun kemudian.
Muhammad Ali didiagnosis mengidap penyakit Parkinson pada 1984 namun tetap aktif selama bertahun-tahun.
Dalam beberapa dekade terakhir orang mengingatnya menyalakan obor untuk Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat.
(BBC)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Saudara Ali, Rahman Ali, mengatakan mantan juara dunia tinju kelas berat ini tidak mampu lagi berbicara dan tidak lagi mengenalinya.
"Saudara saya tak bisa berbicara. Ia tidak kenal saya. Ia sakit parah," kata Rahman Ali seperti dikutip berbagai surat kabar di Inggris.
"Ia mungkin akan bertahan dalam hitungan bulan atau mungkin dalam beberapa hari. Saya tidak yakin apakah ia masih hidup hingga pertengahan tahun ini," tambahnya.
"Hanya Tuhan yang tahu. Kalau pun ia meninggal, saya harap ia meninggal dunia dengan tenang," kata Rahman Ali.
Menurut Rahman Ali, kondisi kesehatan Muhammad Ali sangat buruk yang membuatnya tidak lagi merasakan sakit.
"Ia pernah menarik lenganku dan mengatakan bahwa ia telah mencapai semuanya. Ia lantas memintaku tidak menangis," ungkap Rahman Ali.
Ia mengatakan dirinya berharap Muhammad Ali meninggal dunia dalam waktu dekat.
Mengidap Parkinson
"Semakin lama ia sakit-sakitan, semakin lama pula ia menanggung penderitaan," kata Rahman Ali.
Namun keterangan Rahman Ali ini dibantah anak perempuan Muhammad Ali, May May Ali.
Menurutnya, Ali baik-baik saja ketika diajak berbicara melalui telepon. May May Ali menambahkan bapaknya menonton Super Bowl di rumahnya di Arizona.
"Kabar yang menyebutkan Ali akan meningal dunia tak lebih dari rumor," katanya.
Muhammad Ali menyabet medali emas Olimpiade 1960 di cabang tinju di nomor kelas berat dan setelah memutuskan untuk terjun di tinju profesional ia tiga kali menjadi juara dunia tiga kali.
Beberapa pertandingan klasik Ali di antaranya adalah 'Rumble in the Junggle' melawan George Foreman pada 1974 dan 'Thrilla in Manila' melawan Joe Frazier setahun kemudian.
Muhammad Ali didiagnosis mengidap penyakit Parkinson pada 1984 namun tetap aktif selama bertahun-tahun.
Dalam beberapa dekade terakhir orang mengingatnya menyalakan obor untuk Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat.
(BBC)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013