Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berbagi kisah mengenai pengalaman masa kecilnya, terutama ketika imlek atau tahun baru China tiba.
Kepada wartawan, pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku sejak masih kecil, dirinya jarang merayakan imlek, bahkan dia malah bekerja pada hari libur tersebut.
"Sejak masih kecil, keluarga saya jarang sekali merayakan imlek, bahkan mungkin hampir tidak pernah. Apalagi sejak bapak saya meninggal, saya malah lebih sering bekerja pada saat imlek," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Meskipun jarang merayakan imlek, Ahok mengaku momen tersebut masih dia sempatkan untuk menjalankan tradisi budaya China, yaitu membagi-bagikan angpao.
"Angpao itu saya bagikan kepada anak-anak kecil dari saudara-saudara dekat dan juga anak-anak saya. Isi angpaonya bervariasi, mulai dari Rp20.000, Rp50.000 sampai Rp100.000. Pokoknya, diatur sendiri saja," ujar Ahok.
Sementara itu, terkait perayaan imlek yang jatuh pada 10 Februari 2013, Ahok mengaku tidak memiliki rencana khusus, seperti melakukan open house pada hari itu.
"Tidak, pada saat imlek nanti, saya tidak punya rencana untuk melakukan open house, karena sudah saya lakukan sebelumnya, yaitu pada hari raya Natal kemarin. Jadi, tidak ada open house ketika imlek," tutur Ahok.
Ahok mengatakan hanya akan mengunjungi sejumlah kerabat dekatnya pada saat imlek nanti, bahkan setelah itu, dia berencana menemui Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas persoalan di Jakarta.
"Rencana saya untuk imlek nanti paling hanya pergi mengunjungi tiga atau empat kerabat dekat. Setelah itu, saya ada agenda rapat dengan pak Gubernur," tutur Ahok.
Sayangnya, Ahok tidak memberitahu wartawan mengenai agenda tersebut lebih lanjut. Dia hanya mengatakan rapat itu akan membahas kelanjutan rencana-rencana pembangunan di ibukota.
(T.R027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Kepada wartawan, pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku sejak masih kecil, dirinya jarang merayakan imlek, bahkan dia malah bekerja pada hari libur tersebut.
"Sejak masih kecil, keluarga saya jarang sekali merayakan imlek, bahkan mungkin hampir tidak pernah. Apalagi sejak bapak saya meninggal, saya malah lebih sering bekerja pada saat imlek," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Meskipun jarang merayakan imlek, Ahok mengaku momen tersebut masih dia sempatkan untuk menjalankan tradisi budaya China, yaitu membagi-bagikan angpao.
"Angpao itu saya bagikan kepada anak-anak kecil dari saudara-saudara dekat dan juga anak-anak saya. Isi angpaonya bervariasi, mulai dari Rp20.000, Rp50.000 sampai Rp100.000. Pokoknya, diatur sendiri saja," ujar Ahok.
Sementara itu, terkait perayaan imlek yang jatuh pada 10 Februari 2013, Ahok mengaku tidak memiliki rencana khusus, seperti melakukan open house pada hari itu.
"Tidak, pada saat imlek nanti, saya tidak punya rencana untuk melakukan open house, karena sudah saya lakukan sebelumnya, yaitu pada hari raya Natal kemarin. Jadi, tidak ada open house ketika imlek," tutur Ahok.
Ahok mengatakan hanya akan mengunjungi sejumlah kerabat dekatnya pada saat imlek nanti, bahkan setelah itu, dia berencana menemui Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas persoalan di Jakarta.
"Rencana saya untuk imlek nanti paling hanya pergi mengunjungi tiga atau empat kerabat dekat. Setelah itu, saya ada agenda rapat dengan pak Gubernur," tutur Ahok.
Sayangnya, Ahok tidak memberitahu wartawan mengenai agenda tersebut lebih lanjut. Dia hanya mengatakan rapat itu akan membahas kelanjutan rencana-rencana pembangunan di ibukota.
(T.R027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013