Pontianak (Antara Kalbar) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Barat mencatat kalangan heteroseksual dengan perilaku seks berisiko mendominasi penularan virus HIV di provinsi itu.

"Kecenderungan itu terjadi dalam dua tahun terakhir. Sekitar 50 persen," kata Sekretaris KPA Provinsi Kalbar, Syarif Toto Alkadri usai mengikuti 'teleconference' bersama Menko Kesra Agung Laksono dan BKKBN Pusat di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar di Pontianak, Senin.

Menurut dia, sebelumnya pengguna narkoba yang memakai jarum suntik menjadi media utama penularan virus yang belum ada obatnya itu.

Berdasarkan data KPA Provinsi Kalbar, sejak tahun 1993 hingga Desember 2012, jumlah pengidap HIV/AIDS sebanyak 4.278 orang. Sedangkan yang positif AIDS tercatat sebanyak 2.001 orang.

"515 orang yang meninggal selama kurun waktu tersebut karena HIV/AIDS," kata Syarif Toto Alkadri.

Sementara yang mendapat pemberian obat antiretroviral (ARV) sebanyak 1.457 orang. Hingga kini, yang masih mendapat obat ARV 740 orang, diberhentikan pemberiannya karena berbagai hal 28 orang, pengidap yang diberi obat dan dirujuk keluar daerah 90 orang.

"Yang lolos, atau seharusnya diberi ARV tetapi tidak lagi mengikuti perawatan karena berbagai alasan, termasuk tidak lagi datang, sebanyak 197 orang," kata dia.

Ia menambahkan, ada 402 orang yang diberi ARV yang kini telah meninggal dunia.

(T.T011/Y008)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013