Jakarta (Antara Kalbar) - Sebanyak 162 warga negara Indonesia yang bekerja di ladang sawit di Sabah, Malaysia, telah diungsikan di kawasan sekitar 6 km dari pusat konflik dan akan berada di tempat pengungsian hingga situasi benar-benar aman dan kondusif.    

Siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara di Jakarta, Senin, menyebutkan, Direktur Informasi dan Media Kemlu, PLE Priatna menginformasikan keadaan WNI itu pasca-konflik di kawasan Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

Menurut Priatna, bentrok antara aparat keamanan Malaysia dan  kelompok bersenjata dari Kesultanan Sulu di Lahad Datu, Sabah, mengakibatkan WNI pekerja di ladang sawit diungsikan ke tempat lain.

Tercatat 162 pekerja di ladang sawit Sahabat 17 telah diungsikan ke kompleks Embara sekitar 6 km dari tempat kejadian," tambahnya.

Sementara itu dari Sabah, Konjen RI di Kota Kinabalu, Soepeno Sahid memberikan konfirmasinya Selasa  bahwa kondisi WNI pekerja dalam kondisi aman.

KJRI, kata Soepeno, terus memantau dan berkomunikasi dengan aparat setempat.

WNI  dihimbau agar tidak membahayakan diri dan menjadi korban. Saat ini kapal-kapal tidak diperbolehkan merapat dan berlayar di dekat wilayah itu.

"Para WNI ABK sementara diliburkan," kata Priatna.

Sumber-sumber Antara menyebutkan, sengketa wilayah Sabah antara kesultanan Sulu dari Filipina dan Malaysia kian menegangkan. Kesultanan Sulu bersikeras tidak akan mundur dari Lahad Datu yang diklaim sebagai wilayah kesultanan tersebut.

Kesultanan Sulu menolak menarik pasukannya dari Lahat Datu, Sabah, dan menolak perjanjian perdamaian yang dianggap tidak adil.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013