Pontianak (Antara Kalbar) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat memperkirakan kebutuhan energi listrik di Kalbar pada 2020 mencapai 3.196 megawatt seiring dengan rencana realisasi sejumlah kawasan industri yang memerlukan energi dalam jumlah relatif besar.

Wakil Ketua Kadin Kalbar Sutaryo Suradi di Pontianak, Rabu, juga memprediksi kebutuhan listrik di kawasan industri Tayan, Kabupaten Sanggau, sebanyak 800 megawatt untuk pengembangan industri bauksit maupun turunannya.

Kemudian, di Kecamatan Toho, Kabupaten Sanggau, juga untuk industri bauksit dan turunannya dengan kebutuhan listrik 600 megawatt, sedangkan di kawasan industri Mandor, Kabupaten Landak, untuk pengolahan karet membutuhkan 350 megawatt.

Berikutnya, kata dia, kawasan industri Semparuk di Kabupaten Sambas, untuk perkebunan, membutuhkan 400 megawatt, sedangkan untuk kawasan industri perbatasan dengan fokus perkebunan membutuhkan sekitar 200 megawatt.

"Untuk kebutuhan industri reguler, diperlukan 846 megawatt dengan jenis pengolahan, karet dan turunannya," ujar dia.

Menurut dia, pertumbuhan sektor industri Kalbar terbilang relatif lamban. Salah satunya, karena keterbatasan energi listrik.

  (T011/D007)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013