Banda Aceh (Antara Kalbar) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengatakan internet banyak mengandung nilai positif dibandingkan negatifnya.
"Namun, positif atau negatif sebagai dampaknya itu sangat tergantung pada pengguna internet tersebut," katanya di Simpang Lampulo Lamlhom, Aceh Besar, Sabtu.
Pada sosialisasi program "Kewajiban Pelayanan Umum Universal Service Obligation" (KPU/USO) di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar, menteri mengemukakan kini laju perkembangan teknologi tidak dapat dibendung.
"Berbagai ketinggalan masyarakat Indonesia dapat dikejar dengan adanya teknologi informasi. Internet kini mendominasi kinerja manusia," ucapnya, menambahkan.
Dikatakannya, dampak negatif dari internet, misalnya para pengguna mengakses situs-situs pornografi. Namun, pihaknya telah banyak memblokir situs porno sejak 2010.
Untuk memblokir situs pornografi, Tifatul meminta peran serta masyarakat karena itu tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah.
"Masyarakat juga kita minta perannya agar saling bekerja sama dalam membasmi situs-situs pornografi, sehingga generasi Indonesia bisa terselamatkan," tukasnya.
Terkait dengan program Penyediaan Layanan Internet Kecamatan (PLIK), menteri menyebutkan keberadaan program PLIK tersebut diseluruh Indonesia sudah mencapai 5.748 unit dan 1.800 mobil PLIK.
"Kedepan program itu akan terus ditingkatkan diseluruh Indonesia sampai ke pelosok, termasuk di Provinsi Aceh," papar Menkominfo Tifatul Sembiring.
Sementara itu Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan keberadaan program PLIK harus dapat dimanfaatkan secara positif oleh masyarakat di pelosok desa di Aceh.
"Saat ini layanan internet bukan hanya milik masyarakat perkotaan, tapi juga bagi warga pedalaman bisa mengakses internet," ujarnya dalam sambutan tertulis dibacakan staf ahli gubernur Jasman J Ma'ruf.
Menkominfo Tifatul Sembiring juga melakukan "video confrence" dengan PLIK Darul Imarah dan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Namun, positif atau negatif sebagai dampaknya itu sangat tergantung pada pengguna internet tersebut," katanya di Simpang Lampulo Lamlhom, Aceh Besar, Sabtu.
Pada sosialisasi program "Kewajiban Pelayanan Umum Universal Service Obligation" (KPU/USO) di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar, menteri mengemukakan kini laju perkembangan teknologi tidak dapat dibendung.
"Berbagai ketinggalan masyarakat Indonesia dapat dikejar dengan adanya teknologi informasi. Internet kini mendominasi kinerja manusia," ucapnya, menambahkan.
Dikatakannya, dampak negatif dari internet, misalnya para pengguna mengakses situs-situs pornografi. Namun, pihaknya telah banyak memblokir situs porno sejak 2010.
Untuk memblokir situs pornografi, Tifatul meminta peran serta masyarakat karena itu tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah.
"Masyarakat juga kita minta perannya agar saling bekerja sama dalam membasmi situs-situs pornografi, sehingga generasi Indonesia bisa terselamatkan," tukasnya.
Terkait dengan program Penyediaan Layanan Internet Kecamatan (PLIK), menteri menyebutkan keberadaan program PLIK tersebut diseluruh Indonesia sudah mencapai 5.748 unit dan 1.800 mobil PLIK.
"Kedepan program itu akan terus ditingkatkan diseluruh Indonesia sampai ke pelosok, termasuk di Provinsi Aceh," papar Menkominfo Tifatul Sembiring.
Sementara itu Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan keberadaan program PLIK harus dapat dimanfaatkan secara positif oleh masyarakat di pelosok desa di Aceh.
"Saat ini layanan internet bukan hanya milik masyarakat perkotaan, tapi juga bagi warga pedalaman bisa mengakses internet," ujarnya dalam sambutan tertulis dibacakan staf ahli gubernur Jasman J Ma'ruf.
Menkominfo Tifatul Sembiring juga melakukan "video confrence" dengan PLIK Darul Imarah dan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013