Jakarta (Antara Kalbar) - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak terganggu sama sekali dengan rencana kudeta yang akan dilakukan pada Senin (25/3), sehingga akan tetap bekerja.

"Pada Senin 25 Maret, Presiden memiliki agenda yang padat dan beliau akan tetap bekerja seperti biasa," kata Daniel, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dia menegaskan bahwa Presiden tidak merasa terganggu atau  terpengaruh dengan isu atau rencana kudeta yang beredar akhir-akhir ini, dan yang diduga bertujuan untuk melengserkan dirinya dari pemerintahan.

"Tidak ada yang bisa mengancam dan menakut-nakuti Pak SBY hanya karena segerombolan orang berteriak di jalanan dengan pesan politik yang tidak relevan," ujar dia.

Menurut Daniel, Presiden SBY tidak terusik dengan rencana demonstrasi pada 25 maret itu, karena ia sangat menjunjung tinggi asas demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Presiden SBY menerima demokrasi sebagai institusi sekaligus sebagai nilai-nilai pribadi. Jadi, tidak seorang pun dapat mengusik kepercayaan bahwa dedikasi terbaiknya kepada Indonesia adalah memperkuat demokrasi dan memberinya lebih banyak lagi dengan demokrasi," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, bila ada kelompok yang mengancam akan menurunkan Presiden di tengah jalan, Presiden tetap yakin masyarakat tidak akan ikut terbawa dan tetap mendukung pemerintahan hingga selesai.

"Kepercayaannya kepada demokrasi membuat Pak SBY teguh pada pendirian bahwa rakyat Indonesia berdiri bersamanya untuk menyelesaikan amanat yang diberikan rakyat kepada beliau hingga November 2014," kata Daniel.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal Marciano Norman mengatakan, akan ada aksi unjuk rasa di Jakarta pada Senin (25/3), dengan agenda untuk menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun dari jabatannya.

Pekan lalu, Presiden SBY juga mengundang mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto, dan tujuh jenderal TNI lainnya.  
   
Semua tamu Presiden Yudhoyono itu sepakat mengatakan akan mendukung pemerintahan hingga akhir masa pemerintahannya tanpa ada gonjang-ganjing politik.

Dalam konferensi pers, Presiden juga sempat meminta kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu agar jangan keluar jalur demokrasi.

Presiden juga meminta kepada mereka agar jangan ada upaya untuk membuat pemerintahan terguncang.

"Saya hanya berharap kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu tetaplah berada dalam koridor demokrasi. Itu sah. Tetapi, kalau lebih dari itu, apalagi kalau lebih dari sebuah rencana untuk membuat gonjang-ganjingnya negara kita, untuk membuat pemerintah tidak bisa bekerja, saya khawatir ini justru akan menyusahkan rakyat kita," kata Presiden.

(Budisantoso Budiman)
 

Pewarta: Yuni Arisandy

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013