Jakarta (Antara Kalbar) - Program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) di Indonesia kini sudah mengalami kemajuan pesat dan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan program IVF dari luar negeri.
"Beberapa klinik IVF di Jakarta bahkan sudah memiliki teknik dan pemeriksaan laboratorium terbaru yang mampu melihat sel sperma dengan pembesaran hingga 6.000 kali, jadi bisa melihat apakah ada kerusakan atau tidak," jelas Sekretaris Jenderal Perkumpulan Fertilisasi In Vitro Indonesia (Perfitri), dr Budi Wiwengko, Sp OG
Teknologi terkini itu, katanya, mampu menurunkan risiko kegagalan bayi tabung, terlebih saat memilih sel telur dan sel sperma unggul. Tehnik menyuntikkan satu sel sperma ke dalam sel telur untuk menciptakan pembuahan, juga sudah bisa dilakukan di klinik IVF di Indonesia.
Tehnik penyuntikan sperma ini dilakukan supaya tidak mengganggu materi sel telur. Tehnik ini, katanya, salah satu cara yang membuat program IVF di Indonesia memiliki tingkat keberhasilan tinggi, yaitu 40 persen, serupa dengan tingkat keberhasilan di luar negeri.
Tidak hanya peralatan dan laboraturium, namuan kualitas tenaga medis di Indonesia dikatakan Iko tidak kalah, bahkan beberapa dokter memiliki kemampuan melebihi dokter di luar negeri.
"Namun saya harus akui bahwa jumlah klinik bayi tabung di Indonesia memang masih sedikit, yaitu 26 klinik di 11 kota besar," tutur kata dia.
"Selain itu, keinginan pasien terkadang berbenturan dengan regulasi, seperti ingin melakukan surrogate atau ibu pengganti, donor sperma dan donor telur," kata dia.
(Ant News/M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013