Jakarta (Antara Kalbar) - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi membantah adanya isu kudeta pimpinan KPK tetapi hanya terjadi perbedaan pendapat.

"Saya sebagai staf tidak melihat ada kudeta dan friksi-friksi, perbedaan pendapat yang agak kental," kata Johan di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan perbedaan pendapat itu dalam konteks mengadakan gelar perkara sebuah kasus. Namun Johan enggan menjelaskan kasus apa yang menyebabkan terjadi perbedaan pendapat yang kental tersebut.

"Perbedaan pendapat dalam konteks ekspos kasus. Ini saya lihat sebagai staf," ujarnya.

Menurut dia, seluruh pegawai KPK prihatin dengan kondisi komisi antikorupsi itu sekarang. Hal itu menurut Johan terkait munculnya fitnah pada pribadi orang di KPK.

"Pegawai KPK prihatin ya, sehingga fokus kami dalam memberantas korupsi terganggu," katanya.

Johan mengatakan yang mendapat keuntungan dari isu kudeta ini adalah para koruptor.

"Yang suka KPK digonjang-ganjing hanya koruptor," ujarnya.

Sebelumnya Ketua KPK Abraham Samad menyatakan, kasus kebocoran yang ternyata juga berujung pada penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka itu adalah sebuah upaya rekayasa yang sengaja diciptakan.

Abraham menuding ada pihak pihak yang memang dengan sengaja mengarahkan pelaku pembocor sprindik itu kepada dirinya.

"Kebocoran sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," kata Abraham dalam pesan singkatnya, Rabu (27/3).

Dia mengklaim, upaya kudeta yang dilakukan oknum itu lebih kepada atas apa yang telah dilakukannya di KPK.

"Karena selama ini saya sangat kencang dan lantang membongkar kasus kasus korupsi besar," klaimnya.

Sebelumnya, komite Etik mengakui sudah memegang nama-nama pihak internal dari pihak KPK yang diduga telah membocorkan draft dokumen sprindik yang menyatakan Anas Urbaningrum sebagai tersangka.

Ketua komite etik Anies Baswedan menyampaikan, sampai saat ini pihaknya sudah merampungkan pemeriksaan baik dari pihak internal maupun eksternal yang diduga mengetahui perihal pembocoran itu.

Saat disinggung mengenai siapa orang yang telah membocorkan dokumen tersebut, Anies enggan menjawabnya secara blak blakan. Namun, tersirat bahwa pembocor itu adalah dari level pimpinan KPK.

(Riza Fahriza)
 

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013