Jenewa (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Pada kesempatan perayaan Hari Kesehatan Dunia pada 7 April dengan tema hipertensi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (3/4), menyerukan upaya lebih besar guna mencegah dan mengendalikan penyakit itu, yang juga dikenal dengan nama darah tinggi.
Hipertensi diperkirakan mempengaruhi lebih dari satu dari tiga orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas --atau sekitar satu miliar orang-- di seluruh dunia. Penyakit itu mengakibatkan hampir 9,4 juta kematian akibat serangan jantung dan stroke setiap tahun.
Penyakit tersebut juga meningkatkan resiko kondisi seperti gagal ginjal dan kebutaan, kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan dalam pertemuan bagi peringatan Hari Kesehatan Dunia di Markas WHO di Jenewa, Rabu.
Hipertensi biasanya tidak memperlihatkan gejala apa pun selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dasawarsa dan tanda peringatan dini penting akan lewat tanpa perhatian, kata Direktur Jenderal WHO tersebut.
"Tujuan kita hari ini ialah membuat orang menyadari perlunya untuk mengetahui tekanan darah mereka, memberi perhatian serius pada tekanan darah tinggi, kemudian melakukan pemantauan," kata Chan sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Ia menekankan bahwa mengetahui tingkat tekanan darah adalah langkah penting pertama untuk mencegah serta mengendalikan hipertensi.
Menurut laporan tersebut "A Global Brief on Hypertension --silent killer, global public health crisis", yang dikeluarkan oleh WHO pada Rabu, Afrika menghadapi prevalensi hipertensi tertinggi --46 persen orang dewasa yang berusia 25 tahun dan lebih-- sementara negara-negara Amerika paling rendah, 35 persen.
Berkat kebijakan masyarakat yang tepat dan akses lebih baik ke perawatan kesehatan, negara dengan penghasilan tinggi memiliki prevalensi hiperteni lebih rendah --35 persen-- dibandingkan dengan negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.
Pencegahan dan pemantauan hipertensi memerlukan upaya dari pemerintah dan pembuat kebijakan, dan pekerja kesehatan, masyarakat peneliti akademis, masyarakat sipil, sektor swasta dan keluarga serta per orangan, semuanya, memili peran untuk mereka mainkan, kata laporan tersebut.
Untuk bagian WHO, organisasi itu memiliki panduan buat negara anggota untuk menetapkan kebijakan yang tepat dan banyak sektor dan menerapkan penyelesaian efektif yang bisa diupayakan guna mengurangi beban keuangan dan kesehatan yang berkaitan dengan hipertensi. WHO menawarkan alat seperti piagam pengurangan resiko WHO/Masyarakat Hipertensi Internasional dan menyediakan pandungan yang berlandaskan bukti mengenai penggunaan obat secara tepat, kata organisasi itu.
Hari Kesehatan Dunia, yang menandai peringatan berdirinya WHO pada 1948, dirayakan setiap tahun pada 7 April, dengan menampilkan bidan prioritas dalam kesehatan masyarakat global.
Tema Hari Kesehatan Dunia 2013 adalah tanggapan bagi Deklarasi Politik PBB mengenai Penyakit yang Tidak Menular, yang disahkan pada 2011. Berdasarkan kesepakatan itu, semua negara diminta memberi tekanan lebih besar pada upaya mendorong aksi kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pencegahan dan pemantauan penyakit yang tidak menular seperti sakit jantung dan stroke, kata organisasi kesehatan dunia tersebut.
(Chaidar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Hipertensi diperkirakan mempengaruhi lebih dari satu dari tiga orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas --atau sekitar satu miliar orang-- di seluruh dunia. Penyakit itu mengakibatkan hampir 9,4 juta kematian akibat serangan jantung dan stroke setiap tahun.
Penyakit tersebut juga meningkatkan resiko kondisi seperti gagal ginjal dan kebutaan, kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan dalam pertemuan bagi peringatan Hari Kesehatan Dunia di Markas WHO di Jenewa, Rabu.
Hipertensi biasanya tidak memperlihatkan gejala apa pun selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dasawarsa dan tanda peringatan dini penting akan lewat tanpa perhatian, kata Direktur Jenderal WHO tersebut.
"Tujuan kita hari ini ialah membuat orang menyadari perlunya untuk mengetahui tekanan darah mereka, memberi perhatian serius pada tekanan darah tinggi, kemudian melakukan pemantauan," kata Chan sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Ia menekankan bahwa mengetahui tingkat tekanan darah adalah langkah penting pertama untuk mencegah serta mengendalikan hipertensi.
Menurut laporan tersebut "A Global Brief on Hypertension --silent killer, global public health crisis", yang dikeluarkan oleh WHO pada Rabu, Afrika menghadapi prevalensi hipertensi tertinggi --46 persen orang dewasa yang berusia 25 tahun dan lebih-- sementara negara-negara Amerika paling rendah, 35 persen.
Berkat kebijakan masyarakat yang tepat dan akses lebih baik ke perawatan kesehatan, negara dengan penghasilan tinggi memiliki prevalensi hiperteni lebih rendah --35 persen-- dibandingkan dengan negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.
Pencegahan dan pemantauan hipertensi memerlukan upaya dari pemerintah dan pembuat kebijakan, dan pekerja kesehatan, masyarakat peneliti akademis, masyarakat sipil, sektor swasta dan keluarga serta per orangan, semuanya, memili peran untuk mereka mainkan, kata laporan tersebut.
Untuk bagian WHO, organisasi itu memiliki panduan buat negara anggota untuk menetapkan kebijakan yang tepat dan banyak sektor dan menerapkan penyelesaian efektif yang bisa diupayakan guna mengurangi beban keuangan dan kesehatan yang berkaitan dengan hipertensi. WHO menawarkan alat seperti piagam pengurangan resiko WHO/Masyarakat Hipertensi Internasional dan menyediakan pandungan yang berlandaskan bukti mengenai penggunaan obat secara tepat, kata organisasi itu.
Hari Kesehatan Dunia, yang menandai peringatan berdirinya WHO pada 1948, dirayakan setiap tahun pada 7 April, dengan menampilkan bidan prioritas dalam kesehatan masyarakat global.
Tema Hari Kesehatan Dunia 2013 adalah tanggapan bagi Deklarasi Politik PBB mengenai Penyakit yang Tidak Menular, yang disahkan pada 2011. Berdasarkan kesepakatan itu, semua negara diminta memberi tekanan lebih besar pada upaya mendorong aksi kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pencegahan dan pemantauan penyakit yang tidak menular seperti sakit jantung dan stroke, kata organisasi kesehatan dunia tersebut.
(Chaidar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013