Bojonegoro (Antara Kalbar) - Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, mulai merendam
ratusan rumah warga di sejumlah desa di Kecamatan Kota, Dander dan
Trucuk, dengan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro mencapai
14,95 meter (Siaga II), Senin pukul 06.00 WIB.
"Di lingkungan kami puluhan permukiman warga terendam air dengan ketinggian rata-rata sekitar 0,5 meter sejak tadi malam," kata Ketua RT Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Suryanto, Senin.
"Sama juga di lingkungan kami rumah warga yang terendam air banjir jumlahnya cukup banyak," tambah Ketua RT 7 juga di desa setempat, Moch. Amin.
Menurut Suryanto dan Amin, warga mulai mengamankan harta bendanya, seperti kendaraan bermotor juga ternak, mulai ayam, kambing dan sapi juga barang berharga lainnya ke atas tanggul.
Hal yang sama juga dilakukan sejumlah warga di beberapa desa di Kecamatan Dander, Trucuk. Mereka mulai mengungsikan ternaknya seperti sapi dan kambing akibat pemukimannya mulai terendam air banjir luapan sungai terpanjang di Jawa sejak sehari lalu.
"Air masih naik dengan cepat," ujar Suryanto.
Sementara itu, Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro masih akan merangkak naik, bahkan bisa mencapai siaga III dengan ketinggian air di atas 15 meter.
"Banjir Bengawan Solo di Ngawi juga masih terus naik, bahkan masuk siaga III dengan ketingian air mencapai 9,25 meter pagi tadi pukul 06,00 WIB," jelas dia.
Begitu pula, lanjut dia, ketinggian air di Karangnangko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, dalam waktu bersamaan juga naik mencapai 29,25 meter (siaga I)."Ketinggian air di daerah hilir mulai Tuban, Lamongan, terus naik masuk siaga II," ucapnya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Di lingkungan kami puluhan permukiman warga terendam air dengan ketinggian rata-rata sekitar 0,5 meter sejak tadi malam," kata Ketua RT Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Suryanto, Senin.
"Sama juga di lingkungan kami rumah warga yang terendam air banjir jumlahnya cukup banyak," tambah Ketua RT 7 juga di desa setempat, Moch. Amin.
Menurut Suryanto dan Amin, warga mulai mengamankan harta bendanya, seperti kendaraan bermotor juga ternak, mulai ayam, kambing dan sapi juga barang berharga lainnya ke atas tanggul.
Hal yang sama juga dilakukan sejumlah warga di beberapa desa di Kecamatan Dander, Trucuk. Mereka mulai mengungsikan ternaknya seperti sapi dan kambing akibat pemukimannya mulai terendam air banjir luapan sungai terpanjang di Jawa sejak sehari lalu.
"Air masih naik dengan cepat," ujar Suryanto.
Sementara itu, Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro masih akan merangkak naik, bahkan bisa mencapai siaga III dengan ketinggian air di atas 15 meter.
"Banjir Bengawan Solo di Ngawi juga masih terus naik, bahkan masuk siaga III dengan ketingian air mencapai 9,25 meter pagi tadi pukul 06,00 WIB," jelas dia.
Begitu pula, lanjut dia, ketinggian air di Karangnangko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, dalam waktu bersamaan juga naik mencapai 29,25 meter (siaga I)."Ketinggian air di daerah hilir mulai Tuban, Lamongan, terus naik masuk siaga II," ucapnya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013