Dubai (Antara/Reuters) - Raja Arab Saudi Abdullah  Selasa mengutuk ledakan di Boston, Amerika Serikat, yang menewaskan sedikitnya tiga orang sebagai tindakan "teroris yang memalukan" dan mengatakan tidak ada agama yang membenarkan serangan seperti itu terhadap warga sipil.

Presiden AS Barack Obama menyatakan pemboman Senin yang menargetkan Marathon Boston sebagai  satu "tindakan teror" dan
para peneliti mengatakan tidak ada bahan peledak tambahan yang telah ditemukan selain dua yang meledak di dekat garis finish.

"Kami sedih dengan berita yang kami terima tentang ledakan di Boston dan kematian serta luka-luka yang mereka sebabkan," kata Kantor Berita Negara SPA mengutip Raja Abdullah  dalam satu pesan  belasungkawa yang dikirim kepada Presiden Obama.

"Kami mengutuk tindakan memalukan ini, aksi teroris yang biasa menargetkan  orang-orang tak bersenjata dan tidak bersalah, kita menegaskan bahwa beberapa kejahatan ... di balik tindakan ini mencerminkan tak seorangpun dari mereka beragama, beretika atau nilai-nilai yang menerima ini," tambahnya.

Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia dan sekutu regional AS dalam menghadapi gelombang serangan Al Qaida, serangan terhadap fasilitas pemerintah dan perumahan bagi pekerja asing, yang menewaskan puluhan orang antara tahun 2003-2006.

Sebagian besar penyerang yang melakukan serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat adalah warga negara Saudi.
Satu penyelidikan awal terhadap bom kembar Boston Senin  dan satu  penyelidikan apartemen berakhir dengan para sumber penegak hukum
mengatakan bahwa seorang mahasiswa Arab Saudi yang terluka dalam ledakan kemungkinan besar akan dibersihkan dari kecurigaan.

Tidak ada yang telah ditangkap, kata Komisaris Polisi Boston Ed Davis  kepada wartawan pada Selasa pagi.

Kemudian pada malamnya di Washington, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Janet Napolitano mengatakan tidak ada indikasi bahwa ledakan bom itu adalah bagian dari persekongkolan yang lebih luas.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013