Dinkes Gunung Kidul Perketat Penggunaan Vaksin Polio

Jumat, 26 April 2013 8:43 WIB

Gunung Kidul (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memperketat penggunaan vaksin polio yang biasa diberikan kepada bayi umur 0 hingga 9 bulan karena di sejumlah puskesmas terjadi kekosongan.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dwi Fransetiyono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan jika dibiarkan secara terus menerus kelangkaan vaksin akan berdampak pada banyaknya bayi di wilayah setempat rawan terkena polio.

"Kondisi kekosongan vaksin ini terjadi sejak awal tahun lalu. Hal ini dikarenakan stok di Dinkes DIY menipis, sehingga berimbas pada stok di beberapa puskesmas di Gunung Kidul terjadi kekosongan. Kami belum mengetahui data pastinya," kata Dwi.

Ia mengatakan kebutuhan vaksin polio di Gunung Kidul perbulannya mencapai 4000 dosis. Pengadaannya vaksin polio langsung dilakukan Dinkes DIY. "Daerah hanya bisa mengajukan kebutuhan, tidak bisa melakukan pengadaan sendiri," katanya.

Dia mengatakan, sudah mengajukan kebutuhan ke DIY, dan berharap kebutuhan vaksin polio segera tertangani. "Kami berharap, minggu depan vaksin polio segera dikirim dari Dinkes DIY," katanya.

Kepala Puskesmas I Karangmojo Heru Istiadi mengatakan stok vaksin polio di puskesmas yang dipimpinnya sudah mulai menipis sejak awal tahun. "Stok vaksin IPP memang habis sejak minggu lalu," katanya.

Sejak awal tahun Dinkes Gunung Kidul, kata Heru, telah memberikan rambu-rambu, pemakaian vaksin polio. Pemakaian vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit polio ini harus sesuai dengan plafon yang sudah ditetapkan yakni antara 6 orang sampai 10 orang pasien.

"Setiap dosis bisa digunakan 6-10 pasien, jadi harus ada pasien sejumlah itu dulu baru kami berikan vaksin. Hal ini dikarenakan vaksin yang sudah dibuka tidak bisa di gunakan kembali,"katanya.

Sementara itu salah satu dokter di Gunung Kidul Nuri Cahyawati mengatakan vaksin polio sangat penting bagi perkembangan balita usia 0-9 bulan. Jika tidak divaksin Polio ini, balita bisa terserang penyakit polio atau lumpuh layu. "Biasanya, seorang balita harus divaksin polio sebanyak tiga sampai empat kali," katanya.

(Ant News/KR-STR/Z003)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013

Terkait

Posko Pekan Imunisasi Nasional Polio

Selasa, 8 Maret 2016 15:42

Eliminasi Polio dengan Vaksin Oral

Kamis, 31 Mei 2012 23:23

Film "Monster" akan hadir di Netflix 16 Mei

Kamis, 25 April 2024 22:26

Naik Dango Suku Dayak di Kota Pontianak

Jumat, 19 April 2024 11:07
Terpopuler