Negara (Antara Kalbar) - Tim operasi bedah RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, berhasil menyelamatkan bayi di luar rahim yang dikandung Lilik Erna (35), warga Desa Pulukan.

"Kasus kehamilan di luar rahim sebenarnya cukup sering terjadi. Tetapi yang ini menjadi langka, karena bayinya selamat hingga cukup umur untuk dikeluarkan dari perut ibunya," kata dr Made Agus Supriatmaja, SpOG, yang memimpin tim operasi bedah, Minggu.

Menurut Agus, kasus kehamilan di luar kandungan dengan bayi yang selamat hanya 1 dibanding 9.000 kehamilan serupa.

"Biasanya bayi yang tumbuh di luar rahim tidak selamat, karena tidak mendapatkan asupan makanan yang sesuai," ujarnya.

Agus mengungkapkan, sejak masih berbentuk janin, bayi ini tumbuh di dinding perut ibunya.

"Usia kandungannya juga sudah 9 bulan, jadi sudah layak bagi bayi tersebut untuk dilahirkan," katanya.

Usai operasi, bayi perempuan dengan berat 2,1 kilogram beserta ibunya, terus mendapatkan perawatan dan pengawasan yang intensif dari tim medis.

Dari catatan medis, kehamilan Lilik di luar kandungan ini juga tidak diketahui sejak awal, karena meskipun sudah lima kali melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan tidak diketahui kalau janin tumbuh di luar rahim.

"Saat datang ke rumah sakit bersama suaminya, kami awalnya menduga selain bayi juga ada tumor pada rahimnya. Karena melihat kondisi bayi di dalam menurun, kami putuskan melakukan operasi," ujar Agus.

Setelah mengetahui bayi tumbuh di luar rahim, tim operasi bedah RSU Negara bekerja hati-hati agar tidak salah memotong organ penting tubuh ibunya.

"Kami harus memilah mata organ yang berhubungan dengan bayi dan bisa dipotong, serta mana organ dalam perut ibunya," kata Agus.

Meskipun lahir selamat, bayi ini memiliki kelainan pada bentuk kepalanya, yang tidak merata seperti umumnya bayi yang tumbuh dalam rahim.

Menurut Agus, kelainan bentuk kepala ini biasa terjadi pada bayi yang tumbuh di luar rahim, karena tertekan tulang belakang ibunya.

"Tapi kalau masih bayi seperti ini, bentuk kepalanya kan masih bisa dibetulkan. Yang penting selamat dulu," ujarnya.

Misnuri, suami Lilik mengatakan, bayi tersebut merupakan kehamilan istrinya yang ketiga kalinya.

"Anak pertama sekarang sudah berumur 16 tahun, yang kedua keguguran dan ini yang ketiga," katanya.

Untuk kehamilan yang terakhir, menurut Misnuri, saat usia kandungan 4 bulan, istrinya sering mengeluh sakit pada tulang punggung bagi bawah.

Semasa hamil, Lilik juga pernah menjalani opname di rumah sakit karena tidak tahan dengan rasa sakitnya.

"Waktu itu dikira ada tumor pada rahimnya, selain bayi. Ternyata setelah dioperasi, kata dokter anak saya tumbuh di luar rahim," ujar Misnuri.

(Kaswir)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013