Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Agama merekrut petus Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari unsur polisi wanita (Polwan) dan  wanita tiga angkatan TNI guna membantu tenaga PPIH Arab Saudi, kata  Kasubdit Pembinaan Petugas Haji Ahda Barori selaku ketua penyelenggara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa.

Namun demikian, lanjutnya,  tes seleksi untuk rekrutmen polisi wanita (Polwan) dan korps wanita TNI tidak disatukan dengan yang  petugas sipil, karena terkait dengan permintaan Panglima TNI dan Kapolri.

Tes seleksi bagi Polwan dan dari ketiga angkatan TNI sudah dilakukan di masing-masing instansi. Meski tes dilakukan secara terpisah, tetapi materinya tetap mengacu dari Kementerian Agama. Tidak ada perbedaan, acuannya tetap sama, kata Ahda menambahkan.

Ia menjelaskan, tercatat 32 orang TNI dan 25 Polri dilibatkan dalam petugas PPIH Arab Saudi pada musim haji 1434H/2013M. Sudah termasuk lima orang berasal dari korps wanita TNI dan enam Polwan.

Mengenai penempatan tugas Polwan ataupun korps wanita yang berasal dari TNI AU, AL dan AD, menurut Ahda, jika melihat kasus dan sukses yang ditangani dalam beberapa tahun terakhir, mereka itu akan membantu Jemaah haji wanita di Masjid Nabawai Madinah.

Sebab, jamaah di kota itu, ketika beribadah, tempatnya dipisah antara lelaki dan perempuan. Berbeda ketika di Masjidil Haram, perempuan dapat didampingi suami atau tenaga pendamping lainnya yang dibenarkan sesuai tuntunan agama.

Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), Kowal, wanita TNI Angkatan Udara atau lebih dikenal dengan WARA, dan Polwan yang bertugas sebagai petugas PPIH Arab Saudi pada tahun lalu telah berhasil mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi jemaah perempuan Indonesia di Madinah, khususnya yang terkait dengan kasus pencurian, penipuan dan tersesat ketika hendak kembali ke pemondokan.

"Itulah sebabnya kita menempatkan mereka di tempat sebagaimana mestinya, tepat sasaran," kata Ahda Barori.

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013